BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemungutan suara pada Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) serentak akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember nanti. Ada 270 daerah, yaitu 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota pada tanggal itu memilih gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati dan walikota/wakil walikota. Pemilihan ini bukan hal mudah, karena dilaksanakan di tengah pendemi Covid-19.
Terkait dengan hal tersebut, pendiri Komite Independen Pemantau Pemilu(KIPP) Saut Hamonangan Sirait saat dihubungi beritabuana.co, Kamis (3/12/2020) menyatakan, pilkada serentak di masa Covid-19 merupakan hal yang sangat khusus dan menambah beban pekerjaan teknis yang sangat banyak dan menuntut nyali besar.
Sebagai penyelenggara Saut menyarankan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus tetap fokus , penuh semangat, berintegritas dan tetap rendah hati.
“Pilkada merupakan salah satu proses penguatan disiplin masyarakat,” kata Saut sambil menambahkan, penguatan disiplin masyarakat termasuk taat aturan.
Kalau taat aturan, mantan Anggota Bawaslu ini optimis semua proses jalannya pilkada akan baik. Ditegaskan, Indonesia memilih untuk tidak takluk, dengan mengedepankan disiplin semua.
Saut mencontohkan, Amerika Serikat
merupakan negara yang penduduknya banyak terpapar dan sampai korban meninggal karena penularan Covid 19. Tetapi, negara itu toh sukses melaksanakan pemilihan presiden (Pilpres).
Salah satu kunci kesuksesan pilkada serentak nanti menurut Saut adalah kesiapan KPU yang maksimal melakukan pemenuhan protokol kesehatan termasuk melakukan penyemprotan disinfektan tempat-tempat pemungutan suara (TPS).
“Prosedur tetap di TPS sangat ketat. Semua detail item Protokol kesehatan Covid-19 diterapkan. Jadi di area TPS sangat terjamin mata rantai Covid-19 putus,”kata Saut seraya menambahkan, bila di luar area TPS para pemilih abai, jelas bukan proses di TPS penyebabnya. (Asim)