BERITABUANA.CO, KUPANG – Harga perumahan setiap tahun alami kenaikan, maka saat ini waktu yang tepat untuk memiliki rumah.
“Kalau tidak sekarang beli rumah, tahun depan kemungkinan bisa naik. Karena setiap tahun alami kenaikan yang cukup besar,” jelas Ketua REI NTT, Bobby Pitoby di ruang kerjanya, Kamis (26/11/2020).
Diakui Bobby Pitoby, memiliki rumah sudah merupakan kebutuhan primer, sehingga harus diutamakan.
“Harga rumah walaupun sudah dipakai lama, harga akan terus meningkat, berbeda dengan barang elektronik atau kendaraan yang semakin lama menjadi turun,” tandas Bobby Pitoby.
Untuk meringankan masyarakat dalam memiliki rumah, jelas Bobby Pitoby, Pemerintah Pusat (Pempus) memberikan subsidi, yang mana di kepemimpinan Jokowi ada tiga jenis rumah subsidi, yakni Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Selisih Suku Bunga (SSB) dan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT).
“Ketiga program ini berbeda-beda, tapi yang paling diminati dan jadi rebutan yakni program FLPP, bahkan setiap tahun paling cepat habis quotanya,” ujar Bobby Pitoby.
Menurut Bobby Pitoby, dengan program FLPP, masyarakat bisa membayar uang muka hanya 1 Persen dari harga rumah saat ini sebesar Rp 168 Juta, selain uang muka yang ringan pembeli juga dapat bantuan uang muka sebesar Rp 4.000.000/orang, disamping itu bebas pajak pertambahan nilai atau PPN 10 Persen.
“Bunganya juga sangat kecil 5 Persen/tahun, sedangkan bank umum mencapai 22-13 Persen/tahun. Dan bisa dicicil sampai 20 tahun,” tegas Bobby Pitoby.
Untuk program SSB, lanjut Bobby Pitoby, hanya ada sedikit perbedaan dengan FLPP, dimana pembeli hanya dapat subsidi sampai 10 tahun saja, selanjutnya dikenakan bunga bank saat itu.
“Jadi kuota FLPP itu di Bank BTN sudah habis dari April 2020 dan di bank NTT habis sejak bulan September 2020. Sedangkan quota untuk SSB masih ada sampai sekarang,’ tambah Bobby Pitoby.
Sedangkan untuk program BP2BT, kata Bobby Pitoby, pembeli harus memiliki tabungan di bank apa saja minimal 3 bulan, untuk membayar uang muka sebesar 5 Persen. Dan akan mendapat bantuan langsung sebesar Rp 40 Juta sebagai cicilan kedepan.
“Program ini kurang diminati, tapi tergantung kebutuhan juga, kalau memang ingin nyicil selama 5 tahun, lebih baik ambil program ini, karena sudah dapat bantuannya didepan,” pungkasnya. (iir)
