Banyak Kinerja Positif DPR Luput Pemberitaan Media

by
Deputi Persidangan Sekretariat Jenderal DPR Damayanti. (Foto: Pemberitaan DPR)

BERITABUANA.CO, GROBOKAN – Media saat ini kerap menjadikan “Bad News is a Good News”, sehingga hal-hal positif terkait kinerja DPR RI banyak yang luput dari pemberitaan. Deputi Persidangan Sekretariat Jenderal DPR Damayanti menilai, mindset media seperti ini perlu adanya perubahan, sehingga dapat menghadirkan pemberitaan yang berimbang terhadap kinerja DPR RI yang sebetulnya banyak memiliki tugas dan fungsi yang baik.

“Terkadang kalau berita baik itu memang dianggap media kurang seksi, tapi kami harap ini bisa juga dipandang secara adil. Kita sama-sama bekerja untuk Indonesia dan demi kebaikan kita semua. Kami juga kadang-kadang sedih, misalnya penurunan biaya haji sebetulnya yang mati-matian menurunkan biaya haji saat rapat adalah DPR. Tapi mohon maaf, justru yang disiarkan keberhasilannya pemerintah,” katanya saat menghadiri Lokakarya TVR Parlemen, Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal DPR RI dengan TV dan Radio Lokal di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (24/11/2020).

Ke depannya, ditambahkan Maya, sapaan akrabnya, pihaknya ingin segala kegiatan atau kinerja DPR RI dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Ia memastikan DPR RI adalah partner pemerintah yang baik, sehingga ia berharap kerja sama Dewan dengan pemerintah ini bisa diberitakan oleh media secara proporsional.

Selain itu, menurut Maya, banyaknya berita negatif terhadap DPR RI saat ini salah satunya dikarenakan karena kurang berimbangnya pemberitaan yang diterima oleh masyarakat. Karena masyarakat hanya mendengar dan melihat dari media-media mainstream saja, dan kurang mendapatkan second opinion.

“Kadang-kadang media mainstream itu tidak menggali informasi dari kami langsung. Jadi mereka mengambil hanya dari sumber kedua. Itulah mengapa kami sangat membuka kepada teman-teman media di daerah untuk menggunakan berita-berita yang ada di kami dari segala sumber yang kami miliki,” imbuhnya sembari menjelaskan, untuk second opinion yang diinformasikan ke masyarakat, pemberitaan itu membutuhkan approval.

“Jadi semacam pembuktian dari kami, bahwa caranya adalah mungkin saling bersinergi. Kalau teman-teman ada pertanyaan, misalnya ada undang-undang kok seperti ini, nah kita di DPR bisa menjawab dan nanti kita bisa mengunduh bagian dari rapat-rapat yang kiranya diperlukan. Pada setiap Selasa dan Kamis kami juga mengadakan dialog antara insan media dengan Anggota DPR untuk hal-hal yang kiranya sangat happening. Kami persilahkan anda bisa siarkan baik di TV maupun radio anda,” pungkasnya.

Lokakarya dengan tema “Sinergi TVR Parlemen dengan TV dan Radio Lokal dalam Membangun Pemahaman Publik terhadap Kinerja Anggota DPR RI” ini salah satu tujuannya adalah agar Televisi dan Radio Lokal dapat menjalin kerja sama dengan TVR Parlemen dalam menyiarkan kegiatan-kegiatan Dewan, agar dapat diketahui oleh masyarakat di daerah atau TV dan Radio Lokal juga dapat meminta tayangan atau rekaman mengenai kegiatan DPR RI yang dibutuhkan. (Rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *