Band El Kasih, Bersama Nagaswara Dapatkan Haknya

by
Personil Band Elkasih bersama Rahayu Kartawiguna (tiga dari kiri)

ELKASIH, grup band yang menjulang namanya lewat lagu Kau Tigakan Cintaku, menyerahkan 13 lagu karya mereka untuk dipublish kepada Nagaswara Publisherindo Musik.

“Kami hanya mempublish, hak atas karya cipta 13 lagu itu tetap milik mereka, Elkasih,” kata Rahayu Kartawiguna, di Jakarta, Senin, 10 November 2020.

Band Elkasih yang didirikan pada tahun 2008 itu, sempat mengalami masalah royalti, di dalamnya ada hak Ekonomi dan hak Moral. Setelah tidak aktif selama 10 tahun karena beberapa alasan, lagu lagu karya mereka berkumandang di berbagai platform media. Di Joxx, Spotify, theme song sinetron.

“Kami baru sadar setelah beberapa tahun tidak ada kabar dari label kami yang lama mengenai hak kami,” cerita El Ari,personil Elkasih, yang memainkan keyboard.

Belakangan peristiwa buruk menimpa mereka. El Ibnu, vokalis Elkasih diserang stroke dan hingga kini menjalani hidup di atas kursi roda. Kondisi stroke dialami Ibnu tentu saja berdampak pada kondisi ekonominya. Sampai Ibnu dirawat di panti jompo. Kesulitan ekonomi dalam kondisi stroke mestinya tidak dialami Ibnu, seandainya hak ekonominya diperoleh sebagaimana mestinya.

Pengamat musik, Bens Leo, mengakui carut marut persoalan hak ekonomi dan hak moral di bidang permusikan Indonesia.”Masih ada terlihat penyanyi yang tidak menyebutkan nama pencipta lagunya, ketika mau menyanyikan sebuah lagu. Stasiun televisi juga ada yang tidak mencantumkan credit title nama pencipta ketika lagu dinyanyikan di acara televisi. Padahal, semua itu sudah jelas sebagai hak moral yang diatur dalam UU nomor 28, tahun 2014 mengenai hak cipta,” kata Bens Leo.

Ditambahkan Bens Leo, Hak Cipta itu melekat pada penulis lagu. Jika penulis lagu wafat, ahli warisnya masih bisa mendapatkan hak ekonomi 70 tahun lamanya.

Adanya kisruh masalah hak cipta terkait hak ekonomi, menurut Rahayu Kartawiguna, karena tidak adanya’ komunikasi pencipta lagu dan label.”Pencipta lagu terkadang abai dan enggan membicarakan hal ini. Pesan saya jagalah karya cipta lagu itu dengan menjalin komunikasi yang baik,” tutur Rahayu yang mengambil momentum Hari Pahlawan, agar pencipta lagu juga merdeka ekonominya

Selain menyerahkan 13 lagu lama mereka untuk dipublish, pada waktu bersamaan Elkasih, kembali merilis album kedua mereka bertajuk Cinta Itu Ada. Album yang pernah dirilis tahun 2010 itu berisikan 7 lagu. Semua lagu itu diciptakan oleh El Ibnu, nama panjangnya Noventino Budi Lesmana.

Semua personil Elkasih bersyukur bisa bekerjasama dengan Nagaswara. Bukan saja membantu mereka dari aspek hak cipta dan hak ekonomi, juga membangkitkan semangat mereka untuk terus berkarya, meski El Ibnu dalam kondisi stroke.

“Akhirnya, kami bisa memerdekakan grup kami yang sempat tersandera oleh pihak pihak yang tidak menghargai karya kami. Bersama Nagaswara kami mendapatkan semua itu,”pungkas Ari, yang diamini oleh personil Elkasih lainnya. (KD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *