Oktober 2020, PLN Hadirkan Listrik di 23 Desa Terpencil di NTT

by
Masyarakat di wilayah .Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T), sangat mengapresiasi kinerja PLN

BERITABUANA.CO, KUPANG – Sepanjang Oktober 2020, PLN berhasil menyambungkan listrik ke 23 desa atau sejumlah 3.847 Kepala Keluarga (KK), yang berada di daerah perkotaan, hingga daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).

“Dalam lima tahun terakhir, Rasio Elektrifikasi (RE) Provinsi NTT meningkat sebanyak 33,68 persen. Dari sebelumnya 52,47 persen, sekarang sudah mencapai 86,15 persen,” tutur General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT Agustinus Jatmiko dalam siaran persnya, Minggu (8/11/2020).

Guna menghadirkan infrastruktur listrik di 23 desa ini, jelas Agustinus Jatmiko, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 107,1 kilo meter sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 106,7 kms dan 30 unit gardu dengan total kapasitas mencapai 1.500 kilo volt Ampere (kVA).

“Kami berharap, dengan hadirnya listrik, dapat meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi NTT,” harap Agustinus Jatmiko.

Diakui Agustinus Jatmiko, meskipun topografi Provinsi NTT yang didominasi oleh kepulauan, perbukitan, akses jalan yang menantang dan permukiman yang tersebar, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dan komitmen PLN, untuk terus berjuang bagi segenap masyarakat agar energi listrik dapat dimanfaatkan secara merata.

Kepala Desa Watunggere Marilonga, Kristoforus Oro Mari menyampaikan apresiasi terhadap kinerja PLN, yang telah memenuhi kerinduan masyarakat selama ini akan penerangan.

“Hanya beberapa warga saja yang mampu gunakan genset dengan biaya kurang lebih Rp 650.000/bulan. Cukup berat bagi masyarakat yang rata–rata berprofesi sebagai petani,” pungkas Kristoforus.

Tapi saat ini, aku Kristoforus, masyarakat hanya perlu membayar paling banyak Rp 100 ribu/ bulan karena telah menikmati listrik dari PLN. (rls/iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *