Umat Islam Disakiti, SBY Minta Imanuel Marcon Sebagai Pemimpin Lebih Arif

by
Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Mantan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY memberikan pernyataan resmi untuk Presiden Perancis, Emmanuel Macron terkait penggambaran karikatur Nabi Muhammad SAW dan Islam. Dia mendesak agar Perancis menghentikan pembuatan karikatur Nabi Muhammad, karena langkah itu begitu menyakiti perasaan umat Islam di seluruh dunia.

“Harapan saya, saya yakin ini juga harapan umat Islam di seluruh dunia, mulailah dari menghentikan penggambaran dan publikasi karikatur Nabi Muhammad. Kalau bisa dilakukan, itu sebuah awal yang menjanjikan harapan (a good beginning, a new beginning),” ungkap SBY dalam pesan tertulis yang diterima wartawan, Senin (2/11/2020).

Selain itu, SBY juga meminta agar Macron sebagai pemimpin untuk lebih arif dan bijaksana. Lantas ia mengingatkan, jika semua bangsa punya hak untuk tinggal dan hidup di bumi ini. Tidak boleh ada monopoli kebenaran dan selalu mendiktekan pandangannya

“Tolong imbangi pandangan dan keyakinan Anda, dengan pandangan dan keyakinan pemimpin lain yang berbeda,” tegasnya.

Ia menuturkan, sebagai negara yang bersahabat, Indonesia juga ingin Perancis selalu diberikan kedamaian dan kesejahteraan. Bahkan dirinya berdoa agar bangsa Perancis bisa menjalin persahabatan dan kemitraan yang kuat dengan semua bangsa di dunia, termasuk Indonesia.

“Khusus menyangkut keamanan dalam negeri Anda, saya juga berharap Perancis dibebaskan dari berbagai aksi teror dan kekerasan yang kerap terjadi. Terorisme adalah ‘extraordinary crime’, dan sejatinya tak mengenal agama. Radikalisme juga ada di identitas mana pun, agama apapun,” tandasnya.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini berharap, supaya Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Olivier Chambard Ambassadeur dapat menyampaikan pesan dan harapannya.

“Saya juga mengikuti, Presiden Jokowi telah mengeluarkan pernyataan yang resmi, karenanya anggaplah yang saya sampaikan ini merupakan pesan dari salah satu anggota masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Ia mengakui, tidak mudah untuk mengubah suatu keyakinan dan cara pandang. Seolah tak akan mungkin dilakukan. Menurutnya, bagi para pemimpin politik, sering kali harus berpikir beyond politics manakala memasuki world of wisdom.

“Sejarah menunjukkan bahwa pemimpin yang hebat sering membuat sesuatu yang seolah tidak mungkin, menjadi mungkin. Make the impossible, possible,” tandasnya.

SBY mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bisa jadikan isu besar ini sebagai cerminan. Artinya, tidak ada yang lebih baik untuk menjadikan Indonesia yang dicintai selain dengan senantiasa menjaga persatuan, kerukunan dan persaudaraan.

“Identitas bukanlah untuk memisahkan kita. Keragaman identitas adalah anugerah Tuhan, yang harus kita syukuri untuk menjadikan bangsa kita besar dan kuat. Karenanya, jangan sekali-kali menjadikan identitas sebagai komoditas politik. Itu sangat berbahaya. Jangan sampai kita menjadi bangsa yang terbelah (divided nation),” pungkasnya. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *