BERITABUANA.CO, KUPANG – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTT menggelar kegiatan Talkshow, dalam rangka edukasi kepada para wartawan, mahasiswa dan Komunitas Leko.
Acara yang digelar di Hotel Neo El Tari Kupang, Selasa (27/10/2020), dilaksanakan bersamaan dengan launching Aplikasi Webside Rumah Edukasi Anti Narkoba (REAN.ID).
Markus Raga selaku moderator dalam kegiatan tersebut, menampilkan Nara sumber di antaranya Kabid P2M BNN NTT, Hendrik Rohi, Kasie Pemberdayaan Masyarakat BNN-NTT, Lia Novika Uly dan Pdt. L. Kasa Adu,
Dalam arahannya, Hendrik Rohi mewakili Kepala BNN NTT menyampaikan bahwa jumlah penduduk di Provinsi NTT mencapai 4.875 jiwa. Dari jumlah tersebut, 4.3 juta jiwa berusia produktif yang bisa terancam penyalahgunaan. Karena 0,1 Persen yang sudah terpapar yaitu coba pakai, pemakai tidak aktif dan pecandu.
“Mengatasi persoalan ini bukan hanya tugas BNN, tapi tanggung jawab semua pihak” tegas Hendrik Rohi.
Salah satu cara yang paling efektif, ujar Hendrik Rohi, yakni penyebarluasan informasi tentang bahaya narkoba.
“Untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba, baik wartawan, mahasiswa maupun pemuda sebagai mitra strategis BNN, untuk mengkampayekan bahaya Narkoba,” katanya.
Untuk itu, tambah Hendrik Rohi, BNN Provinsi NTT telah membentuk relawan anti narkoba yang terpusat di Desa Noelbaki kabupaten Kupang pada Tahun 2020, dengan jumlah anggota sebanyak 30 Orang.
Kasie P2M BNN Provinsi NTT, Markus Raga yang ditemui usai kegiatan mengatakan, website REAN.ID ini dibuat sebagai sebagai wadah BNN yang berisi semua informasi tentang narkoba dan bahaya serta alur penyalagunaan dan penyebaran gelapnya.
Di samping itu, tambah Markus Raga, merupakan wadah untuk menghimpun generasi muda dalam edukasi teman sebaya.
“REAN.ID ini juga bisa menjadi rumah untuk orang muda lebih berkreasi dalam menuangkan idenya, agar rekan-rekan mereka tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba,” tandas Markus Raga. (iir)