Lempar Batu dan Bakar Ban Warnai Demo Tolak UU Omnibus Law

by
Pendemo saat berorasi diatas pickup

BERITABUANA.CO, KUPANG – Sekitar 10 Gabungan Organisasi Kemahasiswaan di Kota Kupang, mendatangi Gedung DPRD Provinsi NTT. Massa melakulan demo tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, yang baru disahkan pada 5 Oktober lalu.

Demo yang diikuti sekitar 300 orang mahasiswa/mahasiswi ini, diawali longmarch dari Bundaran Tirosa, melintasi Jalan Frans Seda sambil membawa keranda, di bawah pengawasan pihak kepolisian, pada Jumat (9/10/2020).

Setelah berjalan sekitar 5 Km menuju gedung DPRD NTT, mahasiswa beragama Islam menyempatkan diri untuk Shalat Jumat bersama, bahkan aparat kepolisian juga bergabung dengan mereka.

Usai Shalat Jumat, Alfred Saunoah, selaku Ketua PMKRI Cabang Kupang yang memimpin demo tersebut, menyampaikan orasi, menuntut Pemerintah membatalkan UU Omnibus Law Cipta Kerja, karena dinilai mengesampingkan kepentingan kaum buruh dan masyarakat kecil.

Selain berorasi secara bergantian, diselingi dengan pembacaan puisi.
Dalam orasi, mereka juga menyayangkan ketidakhadiran anggota DPRD NTT, untuk audiens bersama mereka.

Personil Kepolisian dari Polres Kupang Kota diturunkan secara lengkap untuk memback up, jika terjadi kerusuhan.

Para pendemo meminta kepada aparat, untuk menghadirkan anggota DPRD NTT. Dan saat itu juga, mulai terjadi pembakaran ban oleh pendemo.
Melihat situasi yang semakin tak terkendali, akhirnya Ketua DPRD Provinsi NTT, Emilia Nomleni didampingi Wakil Ketua, Ince Sayuna mendatangi mereka yang sedang berdemo.

Para pendemo tidak puas, jika harus dibatasi dengan pintu gerbang, sehingga Emilia Nomleni tidak diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan.

Karena ada ketidakpuasan tersebut, para pendemo melemparkan gelas plastik minuman mineral, dibarengi dengan lemparan batu yang cukup besar.

Melihat kondisi demikian, akhirnya Emilia Nomleni diamankan aparat kepolisian masuk ke gedung DPRD NTT. Dan petugas Dalmas yang telah disiapkan, menahan pintu gerbang agar tidak ada pendemo yang masuk.

Pada kesempatan tersebut, setelah dilakukan pengamatan dengan seksama, akhirnya aparat kepolisian berhasil mengamankan dua orang provokator. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *