Legislator Golkar Minta Perjelas Anggaran dan Pengelolaan PEN 2021

by
Putri Komarudin, Anggota F-PG DPR RI.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidato Penyampaian RUU APBN TA 2021 beserta Nota Keuangannya pada 14 Agustus lalu, menyebutkan bahwa rencana alokasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2021 sekitar Rp356,5 triliun. Alokasi tersebut menurun dibandingkan alokasi tahun ini yang mencapai Rp695 triliun.

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Anetta Komarudin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (11/9/2020) mengingatkan Pemerintah untuk segera menetapkan total anggaran Program PEN tahun 2021 dan rencana pengelolaannya, untuk mendukung kontinuitas upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Tahun ini, program PEN tidak hanya ditujukan untuk menangani aspek kesehatan, tapi juga untuk melindungi perekonomian dan sosial masyarakat. Dalam pengalokasian program PEN mendatang, perlu wajib mempertimbangkan hasil evaluasi, efektivitas, dan dampak yang dihasilkan atas pelaksanaan bauran kebijakan PEN tahun ini. Misalnya, sisi permintaan dan produksi serta daya saing dan investasi masih perlu terus diperkuat sehingga kebijakan fiskal ekspansif memang masih harus kembali dianggarkan,” kata Puteri.

Sebagaimana disampaikan Presiden, perincian anggaran senilai Rp356,5 triliun ini terdiri atas, pertama, penanganan kesehatan dengan anggaran sekitar Rp25,4 triliun. Kedua, program perlindungan sosial untuk masyarakat menengah ke bawah sekitar Rp110,2 triliun.

Ketiga, dukungan sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) sekitar Rp136,7 triliun. Keempat, dukungan kepada UMKM sekitar Rp48,8 triliun. Kelima, pembiayaan korporasi sekitar Rp14,9 triliun, serta keenam, anggaran untuk insentif usaha sekitar Rp20,4 triliun.

“Semua komponen PEN jumlahnya cenderung menurun, kecuali komponen dukungan sektoral/pemda. Terkait penyesuaian anggaran PEN ini, tantangannya adalah bagaimana Pemerintah dapat memastikan bahwa sektor riil tetap dapat tumbuh dan memiliki kinerja yang baik sehingga target pertumbuhan ekonomi 4,5–5,5 persen di tahun depan dapat dicapai,” ungkap Puteri.

Menutup keterangannya, Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar ini kembali menekankan pentingnya percepatan penyerapan anggaran PEN untuk mengurangi risiko berlanjutnya pelemahan ekonomi di tahun 2021. Lantaran, realisasi program PEN 2020 per Agustus 2020 baru mencapai 27,7 persen.

“Tentu saja keberhasilan penyerapan dan efektivitas program PEN tahun ini akan memengaruhi perencanaan dan penganggaran PEN tahun depan. Penyerapan anggaran yang masih rendah perlu segera dipercepat dan segala hambatan yang dihadapi Pemerintah juga perlu ditangani secepatnya. Kita perlu memastikan bahwa masalah-masalah yang menjadi penghalang tadi tertangani oleh Pemerintah dan tidak berlarut-larut terbawa ke tahun depan. Dengan demikian, anggaran yang dialokasikan nanti memberi manfaat maksimal yang langsung dirasakan oleh masyarakat,” tutup legislator dapil Jawa Barat VII itu. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *