Semau Jadi Pilot Project Budidaya Ikan Kerapu dan Kakap

by
Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi NTT, Ganef Wurgiyanto saat memberikan keterangan pers

BERITABUANA.CO, KUPANG – Tahun 2020 ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT, menjadikan Semau Kabupaten Kupang sebagai Pilot Project budidaya ikan Kerapu dan ikan Kakap.

“Lokasinya di belakang Pulau Kambing Semau, karena dekat dengan Kupang, sehingga memudahkan dalam mendistribusikan pakannya,” jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT, Ganef Wurgiyanto saat jumpa pers di Press Room Kantor Gubernur NTT, Kamis (3/9/2020).

Dijelaskan Ganef Wurgiyanto, di Labuan Kelambu Kabupaten Ngada, diterbarkan benih kerapu sekitar satu juta benih sejak tahun 2019. Sementara pada tahun yang sama, di Mulut Seribu Kabupaten Rote Ndao benih ikan kerapu dan ikan kakap yang dilepaskan sekitar 10 ribu ekor.

“Sistem pembudidayaan dengan menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) yang berbentuk segi empat, ternyata kurang mendatangkan hasil maksimal. Karenanya, dalam tahun 2021, akan dikembangkan KJA dengan bentuk bulat berdiameter 10 meter, untuk mengurangi potensi kanibalisme antar sesama ikan dalam keramba,” papar Ganef Wurgiyanto.

Dalam satu keramba, menurut Ganef Wurgiyanto, rencananya akan dilepas 25 ribu ekor benih. Setelah delapan bulan diharapkan ada 20 ribu ekor ikan yang siap panen dengan bobot 800 gram. Potensinya, satu keramba bisa menghasilkan 16 ton

Diakui Ganef Wurgiyanto, pihaknya sudah dapatkan investor atau pelaku ekonomi yang profesional, untuk mendampingi hal teknis sampai pemasarannya.

“Kita melibatkan masyarakat, untuk satu kerambah akan dikelola oleh 10 orang. Selama delapan bulan, mereka akan mendapatkan gaji upah Rp, 2,5 juta/orang/bulan. Selain masyarakat atau nelayan, kita juga menggandeng mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang, untuk melakukan pendampingan,” jelas Ganef Wurgiyanto.

Untuk kelancaran program tersebut, pihaknya sudah mengajukan pinjaman kepada pihak PT Sarana Multi Finansial (SMI), untuk pengembangan budidaya ikan laut ini sebesar Rp 152 miliar.

“Dana ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya skala besar di Mulut Seribu, Hadakewa Lembata, Labuan Kelambu dan di Semau. Kalau pilot project ini berhasil tentu akan mempercepat proses pencairan pinjaman tersebut,” tandasnya. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *