Antisipasi Market Terjadinya Pembalikan Arah IHSG, Alsya Nadine Perkirakan Investor Mulai Profit Taking

by
Bursa Efek Indonesia.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Sehari setelah pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS), otoritas statistik mencatatkan pertumbuhan produk domestik Bruto (PDB) kuartal II-2020 -5,32% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy). Adapun dibandingkan kuartal sebelumnya, PDB kuartal II-2020 mengalami kontraksi -4,19%.

“Telak dua kontraksi berturut-turut ini akhirnya membuat Indonesia masuk ke fase resesi teknikal. Pasalnya, pada kuartal I-2020 secara quarter to quarter, PDB Indonesia mencatatkan minus 2,41%,” kata Analis ekonomi, Alsya Nadine pada keterangan tertulisnya kepada beritabuana.co, Jumat (7/8/2020).

Sementara kabar dari dari Amerika, dengan naiknya saham berbasis teknologi kembali mendorong DJIA menguat dihari ke-5 sebesar +0.68% dan jika dikombinasikan dengan penguatan EIDO sebesar +0.63% berpotensi menjadi sentimen positif dalam perdagangan hari ini di Bursa Indonesia ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid-19, dimana dihari Kamis ada +1,882 orang terjangkit Corvid.

“Sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid-19 mencapai 118,753 orang (sukses jauh mengungguli China, diduga sebagai negara awal-muasal Virus Corona serta nomor 1 tertinggi di Asia Tenggara) dengan penambahan korban tewas dihari Kamis sebanyak +69 orang sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 5,521 orang, menuju 6,000 orang tewas dalam waktu dekat ini. (Fatality Rate sebesar 4.65%),” kata Nadine melanjutkan.

Dilain pihak, menurut Nadine disadari atau tidak harga batubara (coal) Newcastle Port delivery September terus mengalami kejatuhan dimana harga coal Kamis kembali turun dihari ke-4 sebesar -2.43% sehingga selama 4 hari berturut-turut harga coal turun sebesar -4.36% sehingga tidak berlebihan jika investor sudah mulai harus mengurangi atau menjual (SELL) saham berbasis coal seperti: PTBA, ADRO, ITMG.

Nadine yang belajar ilmu ekonomi di Université Paris Nanterre- Perancis dan University of Miami- USA ini juga melihat, setelah IHSG naik selama 3 hari berturut-turut sebesar +172.05 poin (+3.4%), tidak berlebihan jika investor, dalam jangka pendek, mulai mengurangi posisi portofokio alias melakukan profit taking mengantisipasi market jika tiba-tiba mengalami pembalikan arah.

“IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,129 – 5,214 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah GGRM ASII BBRI MDKA UNTR SMGR INDY CPIN INDF MAPI,” katanya memprediksi.

Secara umum Nadine mereview, bursa saham di developed economies bergerak menguat. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan kamis kemarin. Indeks Hang Seng ditutup melemah sebesar -0.69%, lalu indeks Shanghai dan Indeks Kospi masing-masing ditutup menguat +0.26% dan +1.33%.

Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.68% di level 27,386 hal ini sejalan dengan penguatan S&P 500 sebesar +0.64%. Wall Street ditutup menguat dikarenakan rilis data pengangguran yang cukup memuaskan, yaitu berjumlah 1,186 juta atau berada dibawah konsensus yang memperkirakan berjumlah 1,423 juta. Dari pasar komoditi, harga CPO menguat sebesar +1.76% harga Emasmenguat +0.93% dan harga Coalmelemah -2.71%.

Pada perdagangan 6 Agustus IHSG ditutup menguat sebesar +1.00 kelevel 5,178 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang menguat membawa kabar positif untuk perdagangan hari ini, selain itu menunggu rilis data cadagan devisa yang akan diumumkan Bank Indonesia hari ini, dimana diperkirakan cadev pada bulan Juli akan membaik dibandingkan periode sebelumnya, demikian pungkas Nadine menutup keterangannya. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *