162 Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknik Undana Tes Urine

by

BERITABUANA.CO, KUPANG – Sebanyak 162 Mahasiswa baru Fakultas Sains dan Teknik Universitas Cendana (Undana) Kupang melakukan tes urine, yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTT.
Kegiatan yang digelar di Klinik Undana Kupang, Jumat (7/8/2020) berlangsung tertib dan lancar, serta menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Kepala Seksi Pencegahan Bidang P2M Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTT, Markus Raga Djara yang ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan, kegiatan inierupakan wujud kerjasama antara Undana Kupang dengan BNN Provinsi NTT.

“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian Rektor Undana Kupang untuk menyelamatkan mahasiswanya dari jurang narkoba, dan BNN sangat mengapresiasi ini,” ujar Markus Raga.

Diakui Markus Raga, mahasiswa sangat rentan terhadap narkoba, terlebih mereka yang tinggal di kos, jauh dari orang tua.

“Kalau mereka belum dapat kiriman dari orang tua dan tidak punya uang, dikhawatirkan mereka menjadi kurir atau pemakai bahkan bandar narkoba,” kata Markus Raga.

Maka kedepan, ujar Markus Raga, Rektor Undana Kupang, Fred Benu sangat menginginkan agar yang dites bebas narkoba bukan saja mahasiswa baru, tapi juga yang mau ujian skripsi dan wisuda.

“Sekarang kalau mau bekerja di perkantoran harus mengantongi surat bebas narkoba, Rektor tidak ingin ada mahasiswanya yang sudah sarjana, ternyata pengguna narkoba, untuk itu kedepannya sebelum wisuda juga harus lakukan tes bebas narkoba,” tandas Markus Raga.

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Seksi Penguatan Lembaga Rehabilitasi BNN Provinsi NTT, dr. Daulat Samosir mengakui, Undana Kupang merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang bekerjasama dengan BNN, untuk menghindari mahasiswanya dari bahaya narkoba.

“Diharapkan, apa yang dilakukan Undana ini menjadi pemicu, bagi perguruan tinggi lainnya untuk melakukan kerjasama seperti ini,” papar dr. Daulat Samosir.

Menurutnya Undana sangat-sangat proaktif dalam menyelematkan generasi muda, yang merupakan bonus demografi, yakni antara usia 20-30 tahun.

“Kegiatan ini juga sekaligus memberi tahu kepada masyarakat NTT, Kupang khususnya bahwa tidak usah takut manakala ada yang penyalahguna. Saya mengajak, mari datang melaporkan diri secara sukarela tidak akan dipidana, yang penting mengakui diri, malah akan dipulihkan jangan tunggu sampai ditangkap. Kalau ditangkap dan ceritanya lain lagi,” ajak dr. Daulat Samosir. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *