Langkah The Fed Bikin Rebound, Alsya Nadine: Apakah Berpotensi Jadi Katalis IHSG?

by
Grafik IHSG hari ini.
Alsya Nadine.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Analis Ekonomi Alsya Nadine melihat, bahwa satu persatu pilar bisnis berjatuhan di dunia ini karena covid-19. Dia mengambil contoh, siapa yang bisa menduga sektor otomotif salah satu yang paling parah terpapar di dunia ini. Kabar terkini, Mitsubishi Motors Corporation secara resmi mengumumkan penutupan pabrik Pajero mereka di Kota Sakahogi, Prefektur Gifu, Jepang, pada Senin (27/7/2020).

Lebih lanjut Nadine dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/7/2020), menyitir bahwa kondisi ini disebabkan lesunya permintaan Pajero domestik Jepang maupun ekspor. Alasan penutupan pabrik Pajero ini untuk menyesuaikan dengan kapasitas produksi yang tepat sesuai dengan rencana jangka menengah Mitsubishi. Selanjutnya untuk alat produksi di pabrik Pajero akan dialihkan ke Mitsubishi Motors Corporation di Okazaki.

“Masalahnya bagi Indonesia, bagaimana dengan nasib produksi Pajero Sport yang ada di Indonesia? Hal ini tentu salah satu yang mewarnai pergerakkan saham automotive di Bursa Saham Indonesia, untuk menjawab berbagai pertanyaan dan spekulasi yang timbul Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura mengatakan, pabrik tersebut berbeda dengan pabrik yang memproduksi Pajero Sport di Indonesia dan negara lainnya. Pabrik Pajero di Kota Sakahogi, Prefektur Gifu, hanya memproduksi Pajero dan Delica D5,” kata Nadine.

Analisa Nadine, dengan ditahannya suku bunga FFR oleh The Fed menyusul data ekonomi AS yang cukup kondusif menjadi faktor pendorong DJIA menguat sebesar +0.61% semalam dimana reboundnya DJIA tersebut berpotensi menjadi katalis IHSG untuk menguat dalam perdagangan dihari Kamis ini ditengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Corvid19, dimana dihari Rabu ada +2,381 orang terjangkit Corvid sehingga sejauh ini korban terjangkiti Corvid19 mencapai 104,432 orang (sukses jauh mengungguli China, diduga sebagai negara awal-muasal Virus Corona) dengan penambahan korban tewas dihari Rabu sebanyak +74 orang sehingga sejauh ini jumlah korban tewas sudah mencapai 4,975 orang, menuju 5,000 orang tewas dihari Kamis, (Fatality Rate sebesar 4.76%)*.

“Naiknya harga beberapa komoditas seperti: Oil +0.58%, Gold +0.71%, CPO +1.04%, Coal +0.78% & Nikel +1.57% berpotensi mendorong naik saham-saham berbasis komoditas tersebut dalam perdagangan Kamis ini,” sebut dia lagi.

Bahkan Nadine memprediksi, IHSG masih bertengger di atas MA10 / 5100. IHSG harus mampu bergerak menuju Upper Channel 5140-5160 sehingga terbuka peluang menuju Resistance berikutnya di seputaran 5360 hingga tutup Gap di 5500. Namun jika memilih melemah, Support selanjutnya berada di MA20 / 790.

“Diharapkan MA50 / 4930 mampu menopang pergerakan IHSG demi tercipta trend naik yang solid. Best advice masih Wait & See sambil menunggu kemana arah market melaju,” katanya.

Mengetahui IHSG berpeluang rebound dalam perdagangan Kamis ini ditengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, dirinya merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BUY atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor Rokok, Konsumer, Infrastruktur, CPO, Logam Timah dan Industri Dasar dalam perdagangan Kamis.

“IHSG kami perkirakan bergerak pada 5,062 – 5,146 adapun saham-saham yang kami rekomendasikan hari ini adalah GGRM UNVR TBIG AALI ACES TINS LSIP TKIM WIIM GJTL,” beber Nadine menjelaskan.

Dalam pantauannya, secara umum bursa saham di developed economies bergerak menguat. Bursa saham benua kuning bergerak bervariasi pada perdagangan rabu kemarin. Indeks Hang Seng ditutup menguat sebesar +0.45%, lalu indeks Shanghai dan Indeks Kospi masing-masing ditutup menguat +2.06% dan +0.27%.

Sementara itu, Dow Jones ditutup menguat sebesar +0.61% di level 26,539 hal ini sejalan dengan penguatan S&P 500 sebesar +1.24%. Wall Street ditutup menguat dikarenakan keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan nya di level 0-0.25% menjadi pemicu optimisme investor akan pemulihan ekonomi akibat Covid-19. Dari pasar komoditi, harga CPO menguat sebesar +1.71% harga Nickelmenguat +1.58% dan harga Minyak Mentah WTI Crude Oil menguat +0.56%.

Diketahui, pada perdagangan 29 Juli, IHSG ditutupflat sebesar -0.04 kelevel 5,111 Sentimen penggerak pasar hari ini diantaranya bursa saham AS yang ditutup menguat memberikan kabar positif untuk perdagangan hari ini, selain itu perkembangan kasus Covid-19 masih terus menjadi sentimen negatif bagi pelaku pasar, selanjutnya dari rilis data ekonomi Hong Kong yang resmi mengalami resesi di kuartal II-2020 dengan pertumbuhan negatif -9%, demikian Nadine menutup keterangannya. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *