Lalu lintas Sebagai Urat Nadi Atas Perebutan dan Pendistribusian Sumber Daya

by
Brigjen Pol. CDL

LALU lintas akan trs menjadi konflik ajang perebutan kuasa dan bagi bagi kewenangan. Dari issue regulator operator sampai dana preservasi jalan atau sistem pengawasan dan pertanggungjawaban. Issue online modernisasi sistem data informasi komando kendali hingga sepeda motor sebagai angkutan umum trs digulirkan.

Pemahaman lalu lintas seringkali sebatas pragmatis gerak pundah semata. Perebutan kuasa dan kewenangan atas lalu lintas akan trs bergulir berbagai skenario dilakukan dan berbagai gugatan di Mahkamah Konstitusipun trs akan dilakukan. Namun esensi lalu lintas sbg urat nadi kehidupan dan keselamatan bagi manusia sbg aset utama dinafikkan bahkan dikalahkan dg issue dana dan sumberdaya.

Lalu lintas sbg urat nadi dan budaya bangsa semestinya mulai dipikirkan dlm bbrp pendekatan sbg paradigma antata lain sbb :

1. Scr filosofis
Dikihat esensinya apa mengapa dan bagaimana menata mengatur memberdayakan dan menyelesaikan masalah dan juga sbg power sharing serta memberikan pelayanan kpd publik scr prima yg anti korupsi, reformasi birokrasi dan dinamis. Pendekatan scr filosofis, menunjukkan bahwa lalu lintas merupakan :
a. urat nadi kehidupan
b. Refleksi budaya bangsa
c. Cermin tingkat modernitas

2. Pendekatan Geo politik dan geostrategis
Konteks ini menunjukkan bahwa lalu lintas merupakan unsur pemersatu bangsa dlm mewujudkan dan menjaga kedaulatan, ketahanan, daya tangkal maupun daya saing bangsa.
Mengingat bahwa
a. NKRI merupakan negara kepulauan yg terpisah2 dan disatukan salah satunya melalui atau dg lalu lintas.
b. NKRI negara majemuk yg memiliki potensi konflik sosial yg sangat besar bahkan sparatismepun bs terjadi. Untuk persatuan kesatuan solidaritas sosial salah satunya jg melalui lalu lintas.
c. NKRI sbg negara yang rawan bencana dimana untuk penanganan hal2 yg bersifat emergensi maupun kontijensi salah satunya jg melalui lalu lintas.

3. Pendekatan globalisasi yg membuka labirin skat ruang dan waktu dg adanya program BRI belt road inisiative, pasar bebas, konflik dagang china amerika, perlu pengelolaan lalu lintas yg mampu mewujudkan sistem2 keamanan keselamatan ketertiban dan kelancarannya sbg urat nadi kehidupan yg mampu menghadapi bertahan dan bersaing.

4. Pendekatan sosiologis, yaitu lalu lintas dpt berfungsi mendukung produktifitas masyarakat dlm berbagai aktifitasnya shg mampu bertahan untuk hidup tumbuh dan berkembang. Sistem2 distribusi sumberdaya dan layanan bagi aktivitas masyarakat ubtk dpt bertahan hidup tumbuh dan berkembang melalui sistem2 yg mendukung produktifitas dan tdk kontra produktif.

5. Pendekatan pelayanan publik, di dalam mengelola atau memanage lalu lintas adalah untum memberukan pelayanan di bidang :
a. Keamanan
b. Keselamatan
c. Hukum
d. Administrasi
e. Informasi dan
f. Kemanusiaan.
Mampu menunjukkan sistem pelayanan yg cepat tepat akurat transparan akuntabel informatif dan mudah diakses

6. Pendekatan scr yuridis, pengelolaan lalu lintas berbasis pd supremasi hukum dan upaya penegakkan hukumnya adalah untuk : a.Penyelesaian masalah atau konflik scr beradab
b. Pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan kemacetan dan berbagai masalah lalu lintas lainnya
c. Perlindungan pengayoman dan pelayanan kpd korban dan pencari keadilan
d. Membangun budaya patuh hukum atau budaya tertib
e. Agar ada kepastian
d. Untuk edukasi

7. Pendekatan perubahan sosial dan modernisasi, Mengingat dan juga melihat perubahan di bidang informasi dan teknologi yg bgt cepat shg pengelolaan lalu lintas sbg urat nadi kehidupan tdk lagi sebatas cara2 manual parsial maupun konvensional shg diperlukan sistem yg modern. Tatkala memikirkan sistem yg modern maka penanganan lalu luntas ini hendaknya berbasia pd sistem elektronik atau berbasis IT. Yg dpt dikembangkan untk sistem data dan informasi yg mendukung fungsi operasional, penegakkan hukum mauoun fungsi pelayanan kpd publik.

8. Pendekatan operasional maupun fungsional, pengelolaan lalu lintas mampu mengcover atau mendukung point 1 sd 7 tsb di atas scr profesional cerdas bermoral dan modern

Penyusunan atau pengaturan penataan pengelolaan lalu lintas untuk mewujudkan lalu lintas sbg urat nadi kehidupan, refleksi budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas mampu diwujudkan :

1. Lalu lintas yg aman, selamat, tertib dan lancar
2. Meningkatnya kualitas keselamatan dan menurunnya tingkat fatalitas korban kecelakaan
3. Terbangunnya budaya tertib berlalu lintas
4. Memberikan pelayanan di bidang LLLAJ yg prima

Tatkala paridgma yg digunakan mash pragmatis dan perebutan kekuasaan kewenagan maka lalu lintas akan menjadi ladang adu kuasa dan adu okol politik yg mengabaikan apa yg menjadi amanat konstitusi dan mengabaikan keselamatan manusia sbg aset utama bangsa. Adu kepentingan dg berbagai issue yg lagi2 aman selamat tertib dan lancarnya hanya sampiran dan sampingan.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *