Pembelajaran Jarak Jauh, Sebuah Keniscayaan di Masa New Normal

by
Diskusi webinar.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pandemi virus corona atau Covid-19, secara tidak langsung telah membuat banyak perguruan tinggi yang mengaplikasikan pembelajaran daring. Bahkan momentum pandemi Covid-19 ini memaksa banyak pihak untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring dalam waktu yang sangat cepat.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud, Aris Junaidi dalam webinar dengan tema “Normalisasi Kehidupan Kampus Pasca Covid-19” Rabu (1/07/2020) mengatakan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam era New Normal merupakan sebuah keniscayaan.

Menurutnya setelah pandemi corona melanda tanah air, Menteri pendidikan dan kebudayaan dengan sigap mengeluarkan surat edaran bahwa seluruh pendidikan tinggi harus study from home sejak Maret tinggal akhir tahun 2020 melalui pembelajaran daring.

“Pendidikan Jarak Jauh juga diperkuat dengan diterbitkannya Permendikbud Nomor 7 tahun 2020 yang intinya pendidikan tinggi ada ditingkat perguruan tinggi, program studi dan mata kuliah,” ujarnya.

Aris mengatak, Kemendikbud telah menyiapkan enam langkah dalam penyelenggaraan PJJ diantaranya dengan Menyediakan platform pembelajaran daring untuk dimanfaatkan oleh perguruan tinggi dan mengakses sumber pembelajaran dari perguruan tinggi lain di https://spada.kemdikbud.go.id

Bekerjasama dengan provider telekomunikasi untuk menyediakan akses internet gratis/berbiaya murah bagi dosen dan mahasiswa. Bagi perguruan tinggi dengan keterbatasan online resources, DIKTI menyediakan https://kuliahdaring.kemdikbud.go.id. Platform ini adalah bentuk kerjasama dan dukungan dari Google dalam mendukung implementasi pembelajaran daring.

“Selain itu, memberikan kesempatan untuk menyelenggarakan program pengakuan kredit antara universitas melalui pembelajaran daring. Melakukan Pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi dosen/civitas akademika untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan materi/konten pembelajaran daring. Dan secara berkelanjutan Pemanfaatan MOOC’s internasional,” bebernya.

Meski pembelajaran jarak jauh merupakan alternatif metode pembelajaran modern, namun menurut Aris, tidak ada perbedaan perlakukan dalam proses penjaminan mutu antara pembelajaran daring dan pembelajaran luring atau tatap muka. (CS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *