Rahmad: Jangan Abai, Banyak Penyakit Lebih Mematikan Dibanding Covid-19

by
Dialektika Demokrasi bertema "Progres BPJS Kesehatan Pasca Putusan MA?" dengan narasumber, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo; Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay; dan Ketua KORNAS MP BPJS (Pengamat BPJS), Hery Susanto. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan jauh sebelum wabah Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 melanda negeri ini, berbagai penyakit lama, seperti jantung, diabetes, Tuberkolosis (TBC), Demam Berdarah Dengue (DBD), HIV/AIDS yang telah banyak menyebabkan kematian belum tertangani dengan baik.

“Sangatlah berbahaya jika ditengah pandemi Covid-19 ini, kita abai terhadap wabah penyakit lama yang mengakibatkan banyak kematian tersebut,” kata Rahmad Handoyo kepada wartawan, di Jakarta, Minggu (28/6/2020).

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan pandemi Covid-19 memang harus diwaspadai. Tetapi, dikatakan, masyarakat juga harus menyadari penyakit lama itu lebih mematikan dibanding Covid-19 itu sendiri.

“Masyarakat harus menyadari, masih banyak wabah penyakit yang lebih berbahaya dibanding Covid-19. Masyarakat tidak boleh lengah dan mau mengikuti himbauan pemerintah,” katanya.

Rahmad mengatakan keyakinannya, jika masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan, maka angka kematian akibat penyakit akan berkurang. Ia mencontohkan wabah DBD yang nyaris setiap tahun meningkat, termasuk kematian yang ditimbulkan, sebenarnya dapat dicegah.

“Mencegah penyakit DBD itu kan tidak terlalu sulit. Cukup dengan melakukan bersih-bersih sarang nyamuk dilingkungan masing-masing. Tapi kalau himbauan untuk bersih-bersih itu pun tidak dilakukan, ya penyakit bisa datang,” katanya.

Dikatakan, pada akhirnya berbagai jenis wabah dan penyakit hanya bisa dilawan dengan cara bergotong-royong. Masyarakat mengikuti protokol kesehatan dan bersama pemerintah menjalankan program gerakan masyarakat hidup sehat.

Sekadar perbandingan, data Kemenkes menyebutkan di Indonesia hingga Juni 2020 penderita TBC mencapai 845. ribu kasus dengan angka kematian mencapai 98 ribu jiwa. Jumlah kasus meningkat jika dibanding tahun sebelumnya. Data dari TBIndonesia.or.id, pada 2018 ada 845 ribu kasus TBC dan 93 ribu meninggal.

Tingkat kematian akibat TBC mencapai 60 %. Sementara tingkat kematian akibat Virus corona hanya berkisar 3-5 persen.

Tak jauh berbeda dengan TBC, wabah DBD juga masih tetap jadi momok yang menakutkan. Data dari Kemenkes, hingga Juni 2020 di Indonesia jumlah mencapai 68 ribu kasus DBD. Saat ini ditemukan antara 100-500 kasus perhari. Angka kematian jauh lebih tinggi dibandingkan virus corona. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *