Perang Data dan Informasi di Era Post Truth

by
Brigjen Pol. CDL

ERA post truth era yg memberdayakan data dan informasi sbg sarana yg membuat opini publik, emosi massa terombang ambing dg berbagai hoaxnya. Data dan informasi saling diaduk aduk antara fakta dg pembenaran dan kebohongan diolah sedemikian rupa seolah olah mjd kebenaran yg trs diviralkan shg membuat orang lainbterpengaruh emosibatau opininya bahkan yg membuat dan yg menyebarkannyapun meyakini sbg kebenaran. Hal itu terjadi krn trs mnrs disampaikan seolah olah sesuatu yg salahpun mjd benar. Apa yg terjadi bukanlah tiba tiba melainka ada maksud dan tujuan tertentu. Paling tdk ada kepentingan2 terutama politik atau untuk penguasaan sumber daya.

Data dan informasi mjd mudah mjd sasaran para designer jahat apabila tdk ada standar pengamanan. Di era digital data dan informasi mjd kekuatan siapa lengkap siapa cepat dialah yg menguasai.

Pembenaran yg trs diulang ulang dg berbagai kemasan kebohongannya akan menjd inspirasi yg negatif dlm otak bahkan hati nurani bagi siapa saja yg membacanya bahkan rela memviralkannya.

Share ke jejaring2nya mempercepat laju penyebaran issue yg dibuat. Tanpa berpikir panjang apalagi sdh ada unsur2 labeling dan kebencian ini akan semakin cepat penyebarannya.

Era post truth merupakan era penumpulan daya nalar yg memperuncing emosi dan kebencian. Logika tdk lagi diutamakan yg dipentingkan emosional spiritual bahkan dg kemasan hal2 primordial akan mjd gelora membara. Tanpa pikir panjang peradilan sosial sdh dilakukan.

Saling menuduh saling menyalahkan saling menghina saling mengobok obok jiwa hingga harga diri. Tanpa sebutir peluru keluar dr moncong laras senjata perang dapat dimulai. Hal2 yg kontra produktif dan berbagai pembodohan menggelora di mana mana. Sesal tiada guna. Biasanya sadar setelah hancur berantakkan. Hal ini tanpa sadar setiap saat trs melanda.

Literasi dan bernagai upaya coaching untuk menanamkan spirit kemanusiaan pencerdasan kehidupan bangsa dan tetap menjaga kewarasan daya nalar ini mjd sangat penting dan mendasar.

Standar2 data dan informasi dibangun untuk membuat masyarakat tdk asal telan atau asal share. Mau membaca mau mencari standar media yg mjd rujukkan. Informasi yg ditabur biasanya bertahap bahkan dikemas scr ilmiah bahkan mengatasnamakan tokoh2 yg mjd ikon atau role model. Dari literasi dan standar media data dan informasi akan mjd salah satu pilar bagi acuan data dan informasi hoax. Selain itu counter issue jg hrs dilakukan.

Gerakan intelejen membuat cerdas dan memotivasi publik mjd sesuatu yg ada di semua lini dg berbagai kemasannya untuk mencerdaskan dan menjaga keteraturan sosial ubtuk tetap waras dlm bernagai gerusan dan gempuran nalar.

*Brigjen Pol. CDL* – (Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *