Bhayangkara FC Siap Mengikuti Delapan Protokol Kesehatan PSSI

by
ILUSTRASI
Kombes Sumardji, Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pada prinsip Bhayangkara sangat melakoni semua yang sudah menjadi keputusan tetap PSSI, termasuk melanjutkan musim tanding Liga 1, yang rencananya akan dimulai lagi di bulan September, dan Liga 2 di Oktober 2020.

“Kami selalu ikuti keputusan yang baik. Terlebih sudah menjadi keputusan PSSI. Kami siap segala-galanya. Protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, di saat covid-19 ini, kami juga sangat siap,” jelas Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC Kombes Sumardji kepada www.beritabuana.co, Minggu (7/6/2020).

Sumardji, yang saat ini juga menjabat sebagai Kapolresta Sidoarjo ini pun memberikan keyakinan, semua protokol yang diwajibkan dalam tanding nanti sudah siap dilakukan bila menjadi tuan rumah.

Bukan itu saja, lanjut Sumardji, dalam pelaksanaan latihan rutin, pihaknya juga menjalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat. Begitu juga dalam aktifitas keseharian para pemain dan official serta pelatih.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi mengatakan pihaknya sudah membuat protokol kesehatan guna melanjutkan kembali bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 2020.

Untuk melanjutkan kompetisi di tengah pandemi Covid-19, PSSI diminta harus menyiapkan protokol kesehatan yang ketat.

Berikut delapan protokol kesehatan yang disiapkan PSSI untuk bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 2020:

1. Klub melakukan rapid test 1x tiap minggu kepada seluruh tim dan ofisial selama liga berlangsung nanti. Manajemen klub juga diminta untuk memperhatikan himbauan dan instruksi Pemerintah pusat dan daerah terkait prosedur kesehatan.

2. Penggunaan masker diwajibkan di lingkungan latihan dan screening pengukuran suhu tubuh setiap hari ke setiap pemain dan ofisial.

3. Tiga hari sebelum pertandingan dilakukan rapid test pertama. H-1 kembali dilakukan rapid test kedua. Hasil tes akan diserahkan ke panpel jam 10.00 di hari H. Prosedur yang sama berlaku juga untuk wasit.

4. Hanya pemain dan wasit dengan hasil tes negatif yang dibolehkan bermain. Jika ada wasit yang positif Covid, maka akan disiapkan wasit cadangan. Pemain dengan hasil positif tanpa gejala, akan diisolasi mandiri diawasi dokter tim.

5. Pembatasan jumlah orang yang diperbolehkan berada di stadion dengan total hanya 254 orang dengan dibagi ke 3 zona.

Zona 1: FOP (field of play) 82 orang
Zona 2: tribun area 100 orang
Zona 3: di sekeliling stadion (keamanan,dll) 72 orang

6. Saat hari H pertandingan, hanya ada satu pintu masuk/keluar dan wajib dilakukan pengukuran suhu. Setiap orang wajib menggunakan masker dan berjarak min 1 meter. Yang masuk ke zona 1 & 2 wajib memperlihatkan surat keterangan sehat bebas Covid.

7. Pemain dihimbau tidak melakukan jabat tangan. Tidak berbagi botol minum dengan pemain lain dan tidak meludah di lapangan. Pasca pertandingan, disarankan tidak makan bersama dan mandi di ruang ganti stadion.

8. Tidak ada wawancara media dengan pemain dan ofisial di lapangan. Wawancara dilakukan secara virtual di ruang press conference yang disiapkan.

Delapan protokol kesehatan tersebut tidak hanya dijalankan oleh pemain dan ofisial tim, tetapi juga wasit. (Min)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *