Ditjen PPKL KLHK Ikut Peduli di Tengah Pandemi Corona

by
perwakilan Ditjen PPKL KLHK kepada Ketua Yayasan Sahabat Ciliwung dan Yayasan Kumala, serta perwakilan masyarakat di kantor sekretariat komunitas. (Foto: Dokumentasi Humas KLHK)

BERITABUANA.CO, JAKARTA -Imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar semua kalangan baik kementerian atau lembaga dan berbagai elemen masyarakat bergotong royong membantu mengatasi dampak wabah virus corona atau Covid-19, kini terus berjalan di tengah masyarakat. Kekuatan gotong royong semua pihak inilah yang akan membantu Indonesia keluar dari krisis akibat wabah virus asal Kota Wuhan, Tiongkok itu.

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) KLHK tak ketinaggalan, turut berkontribusi dalam meringankan beban masyarakat terdampak pada Selasa (12/5/2020).

Perwakilan Ditjen PPKL memberikan dukungan dan bantuan untuk pengendalian wabah Covid-19 kepada masyarakat dengan memberikan bantuan logistik kepada masyarakat melalui Yayasan Kumala dan Yayasan Sahabat Ciliwung. Bantuan yang diberikan berbentuk beras sebanyak 200 kg, sabun cuci tangan sebanyak 6.336 buah, suplemen vitamin sebanyak 10.080 buah, serta masker kain sebanyak 15.000 buah dan diharapkan dapat mengurangi beban kebutuhan pokok selama Ramadhan dan perlindungan diri dari pandemi Covid-19.

Penyerahan dilakukan oleh perwakilan Ditjen PPKL KLHK kepada Ketua Yayasan Sahabat Ciliwung dan Yayasan Kumala, serta perwakilan masyarakat di kantor sekretariat komunitas. Selanjutnya bantuan akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan yang sudah didata oleh komunitas seperti dapur umum, tuna wisma, dan anak jalanan.

Direktur Jenderal PPKL, M.R. Karliansyah sangat bersyukur dapat membantu masyarakat terdampak Covid-19. Bukan kali ini saja, beberapa waktu lalu juga Ditjen PPKL KLHK telahmenyalurkan bantuan sabun, masker, menyemprotkan disinfektan ke sejumlah tempat di Jakarta dan Tangerang Selatan (Tangsel).

Selain itu, Dirjen PPKL juga mengungkapkan bahwa bentuk kepedulian seperti ini adalah komitmen Ditjen PPKL KLHK untuk membantu masyarakat yang membutuhkan dan terdampak.

“Kegiatan ini sebagai solidaritas dan empati sesama manusia untuk mem¬bantu seluruh warga terdampak Covid-19. Diharapkan menjadi contoh baik sehingga yang lain dapat juga bergerak bersama untuk mengatasi dampak sosial ekonomi akibat Covid-19,” katnya.

Karliansyah juga mengatakan, tujuan kegiatan saat ini adalah menitipkan bantuan kepada komunitas yang tepat sehingga bantuan diberikan juga tepat sasaran.

“Perlu adanya kerjasama antar berbagai pihak agar kebijakan pemerintah dapat terealisasikan dengan baik. Sehingga kondisi ekonomi masyarakat bisa terselamatkan. Karena dengan adanya bantuan pemerintah dan pihak yang lainnya, menjadi harapan sebagaian besar masyarakat yang sudah kehilangan penghasilannya. Agar masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya selama masa pandemi Covid-19 berlangsung,” ujarnya.

Bantuan kepada masyarakat telah dilaksanakan oleh Ditjen PPKL sejak awal sebagai bukti komitmen pemerintah terhadap kondisi pandemi Covid-19. Ditjen PPKL telah aktif mengkampanyekan Gerakan Bersih Cuci Tangan dan Penyemprotan Disenfektan Organik Kegiatan ini merupakan kolaborasi aktif bersama dengan dunia usaha, tercatat sudah ada beberapa asosiasi dan perusahaan terlibat dan mendukung kegiatan ini seperti GAPKI, PT Wings Group, PT Musim Mas, PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP, Adaro Indonesia, PT Sido Muncul, PT Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kaltim, dan PT Freeport.

Pemberian paket bantuan dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Sehingga, diberikan dengan diantar ke rumah masing-masing warga yang terdampak Covid-19. Warga terdampak yang menerima paket sembako sudah didata oleh komunitas.

Yayasan Kumala yang berdiri sejak tahun 2006 oleh Abah Dindin sejak awal berfokus kepada pengelolaan lingkungan dan sosial kemanusiaan. Kegiatan yang dialakukan oleh Yayasan Kumalah berupa pengelolaan sampah, sehingga bisa bernilai jual melalui Bank Sampah yang melibatkan masyarakat menengah ke bawah seperti tuna wisma, anak jalanan, dan pemulung dan merupakan kategori Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Warga binaan Yayasan Kumala yang berjumlah 300 anak jalanan itu dijadikan sebagai agen lingkungan dalam penerapan 5R tersebut. Beberapa orang mungkin melihat anak-anak jalanan sebagai orang yang tidak terdidik, kriminal, dan harus dijauhi. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *