Disyukuri Tak Jadi, Kobu Sebut Demo Buruh Sudah Tak Murni

by
Jacobus Mayong Padang, mantan Anggota DPR RI dari F-PDIP.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pendiri organisasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) yang juga mantan Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, Jakobus KM Padang merespons positif pembatalan aksi unjuk rasa para buruh di berbagai kota di Indonesia yang direncanakan bertepatan Hari Buruh Internasional, Jumat ini (1/5/2020) atau dikenal dengan ‘MayDay’.

“Sebagai salah satu pendiri SBSI dan salah satu artikulator kebebasan buruh di tanah air, saya bersyukur karena wabah virus corona atau Covid-19, aksi turun ke jalan kawan-kawan buruh hari ini dibatalkan. Saya juga sudah muak menyaksikan demo buruh selama ini, sebagian tidak lagi murni,” kata Jakobus yang akrab disapa Kobu saat dihubungi beritabuana.co, Jumat (1/5/2020).

Kobu melanjutkan alasannya mengatakan, muatan demonstrasi tidak lagi murni untuk kepentingan buruh, tetapi sudah ditumpangi kepentingan lain yang dimainkan elit-elit buruh. Hal ini terlihat dari pola gerakan aksi buruh yang muncul belakangan. Ada yang berunjuk rasa ke Istana Presiden, ada yang ke gedung DPR dan ada yang ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Lucunya lagi, ada sebagian berunjuk rasa ke Istana Presiden, tetapi setelah yang lain ke luar dari sana.

“Para elit buruh itu tidak tahu kalau memasukkan pasal yang memungkinkan buruh bebas berserikat dalam pembuatan UU Nomor 21 Tahun 2000 itu bukan hal yang mudah. Sebab saat itu walau sudah Reformasi tetapi antek-antek orde baru di DPR sangat dominan termasuk sebagian ada di fraksi PDI Perjuangan,” kata Kobu yang menjadi anggota DPR RI dan ikut merumuskan dan menyusun UU Nomor 21 Tahun 2000.

Sayangnya, lanjut Kobu, kebebasan itu tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk perjuangan penyelamatan buruh. Kalau murni demo untuk kepentingan buruh kata dia, maka mestinya setiap tanggal 1 Mei (MayDay) masyarakat menyaksikan rombongan buruh dari berbagai arah datang ke satu titik yang disepakati.

“Itu baru bisa diperhitungkan, tidak simpang siur seperti selama ini,”ujarnya.

Oleh karena itu, Kobu mengaku justru bersyukur ada wabah Corona-19, sehingga aksi unjuk rasa buruh tidak berlangsung.

“Karena tidak demo saya menghimbau seluruh serikat buruh agar merenung dan ke depan bersatu perjuangan kaum buruh karena kaum buruh di Indonesia sampai hari ini belum sejahtera,” pinta Kobu.

Seperti diketahui, rencana perkumpulan serikat buruh menggelar demo besar-besaran pada tanggal 30 April atau jelang hari buruh akhirnya dibatalkan.
Pembatalan itu dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan menunda pembahasan klaster ketenagakerjaan dalam RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Sejak awal, RUU ini mendapat penolakan dari organisasi buruh di Indonesia. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *