Duh..!!! Keadaan ini Lebih Parah dari Krisis Tahun 1998

by
SEPI: Suasana kantin Pujasera DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan. Jakarta. (Foto: Asim)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wabah virus corona baru penyebab Covid-19, benar-benar menyusahkan banyak orang. Gara-gara virus ini, kehidupan masyarakat pun terasa mengganggu. Banyak pedagang makanan terpukul terkena dampaknya, yakni pendapatan mereka anjlok.

“Wah, ini mah lebih dari dari krisis tahun 1998,” kata seorang pemilik warung bernama Bu Kami di Kantin Pujasera, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (13/4/2020) siang.

Ucapan Bu Kami sepertinya tidak berlebihan. Sudah beberapa minggu ini dagangannya sepi. Bagaimana tidak sepi, pembelinya saja tidak ada , yaitu karyawan atau pegawai di DPR, MPR dan DPD yang sudah diliburkan dan mereka pun melakukan work from home (WFH) sejak merebaknya wabah virus corona, pegawai di setiap fraksi juga ikut diliburkan.

Memang masih ada sebagian kecil pegawai di tiga lembaga tinggi negara itu yang masuk kantor. Lainnya adalah para pekerja bangunan melanjutkan pekerjaan sejumlah renovasi gedung.

Tidak heran, kalau saat ini Bu Kami lebih banyak duduk di meja bersama pembantunya. Jika ada orang yang berjalan masuk di pintu, perempuan ini pun cepat bangun seperti menjemput untuk ditawari mau makan apa.

“Biasanya sih kalau jam makan siang begini, kantin ini ramai, penuh sampai ada yang berdiri tidak kebagian tempat,” kata seorang pekerja perempuan dari pedagang makanan lain.

Memang tidak hanya warung Bu Kami yang buka. Dari sebanyak 20 an pedagang di kantin Pujasera, belakangan ini hanya 4 atau 5 saja warung yang tetap bertahan. Sisanya sudah menutup usaha sejak karyawan DPR di rumahkan.

Menurut Bu Arga, pemilik warung lainnya, dia tetap membuka usahanya di kantin karena masih ada pesanan dari beberapa unit kerja di Setjen DPR.

“Masih bersyukur lah, masih ada pesanan makanan dari beberapa ruangan di gedung sana,” kata Bu Arga.

Namun, tambah dia, kalau pegawai sudah sedikit yang datang untuk makan siang.

Pemandangan yang sama juga terlihat di sebuah kedai kopi ternama di salah satu sudut gedung Nusantara II. Semua meja disini kosong dan lengang. Sementara penjaganya asyik main handphone.

“Dari saya buka tadi jam 10, belum ada yang datang pengunjung, korona ini,” ucap dia.

Meski begitu, penjaga perempuan di kedai kopi ini tetap memilih kerja membuka usaha orang ini.

“Dari pada di rumah, mendingan saya tetap jaga disini, ada gak ada pembeli tetap saya datang,” kata dia sembari menambahkan, karena dia memang butuh uang. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *