Gerakan Sejuta Hand Sanitizer Alumni Universitas Airlangga

by
Gerakan Sejuta Hand Sanitizer ini melalui Jaringan Ksatria Airlangga-Jatim for Indonesia (JaKA-JFI)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Gerakan Sejuta Hand Sanitizer ini melalui Jaringan Ksatria Airlangga-Jatim for Indonesia (JaKA-JFI) dimotori oleh para alumni Universitas Airlangga yang mendistribusikan ini pada batch ke-dua. Sejumlah 1620 botol berukuran 50ml, 60ml, 90ml, 100ml dan 500ml dengan area penyebaran di empat propinsi (Banten, DKI, Jabar dan Jateng).

Gerakan ini menggandeng berbagai organisasi kemasyarakatan, organisasi kemahasiswaan serta berbagai komunitas di dalam mendistribusikan hand sanitizer kepada kelompok masyarakat yang rentan terpapar Covid-19, antara lain pedagang kali lima, penjaga warung makanan, driver ojek online, pemulung, penyanyi jalanan, bahkan petugas non medis, dan lain-lainnya.

Diantara ormas dan komunitas yang terlibat bersama,antara lain Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Jakarta, Persatuan Alumni GMNI Tangerang, Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabodetabeka-Banten, Forum Alumni HMI Wati di Jakarta, Pengurus Besar Ikatan Keluarga Mahasiswa/Pelajar Indonesia (PB IKAMI) Sulawesi Selatan di Jakarta, Komunitas Berbagi Berkat Klaten di Jawa Tengah, Kelompok Penyanyi Jalanan di Bogor, hingga Pengurus Masjid Puri Indah, dan juga Yayasan Palanta Peduli yang telah membagikan hand sanitizer gratis ini di Sukabumi, Jawa Barat.

Fryda Lucyana, Humas Gerakan ini saat dihubungi pada Sabtu (11/4) mengatakan, mereka tidak memandang organisasi, lembaga atau komunitas itu besar atau kecil, ” Semuanya kami gandeng, dan yang penting seluruhnya mempunyai komitmen untuk mendistribusikan kepada mereka yang membutuhkan”.

Gerakan ini mulai diinisiasi tanggal 16 Maret 2020, lalu mereka mulai menggalang dana, ” Setelah dana cukup untuk membeli maupun memproduksi hand sanitizer sendiri, kami mulai distribusi batch pertama sejak 25 Maret dan terus berjalan dengan batch ke-2 selama akhir Maret dan awal bulan ini. Lalu batch ke-3 sedang berjalan dan lanjut dengan batch ke-4, dan seterusnya,” kata Fryda.

Para relawan terjun langsung membagikan hand sanitizer secara gratis, menyampaikan berbagai kesan dan pengalamannya sebagaimana disampaikan Hanifah Husein, Presidium Forhati mengatakan, gerakan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat.

Shandy dari PA GMNI Tangerang mengatakan, “Sebagai generasi muda yang paham akan bahaya wabah Covid-19 saat ini. Disini kami sadar bahwa di sekeliling kami masih banyak orang yang masih belum paham bagaimana menjaga diri agar terhindar dari virus Covid-19. Kami telah bersama-sama bergerak membagikan hand sanitizer untuk masyarakat. Dimulai dari ojek di setiap pangkalan, driver ojek online, pedagang kaki lima dan sebagainya. Masih banyak dari mereka yang bahkan tidak paham kegunaan dari hand sanitizer dan ada wabah apa yang sedang melanda bumi. Ini adalah bagian dari kesadaran kami dan inilah aksi kami”.

Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Januar Eka Nugraha menyampaikan masyarakat sangat antusias menerima sumbangan ini, tidak sampai 1 jam 100 botol habis, mengingat hand sanitizer ini di pasaran sangat langka. ” Kalaupun ada harganya mahal, sehingga masyarakat kecil tak mampu membelinya”.

Fryda menyebutkan, “Pada batch ke-tiga nanti gerakan kami juga sudah menggandeng organisasi-organisasi lain yaitu DPP KNPI yang akan mendistribusikan di wilayah DKI Jakarta, Dewan Energi Mahasiswa akan membagikan di daerah Tasikmalaya dan sekitarnya, Gerakan Pemuda Ansor di Kecamatan Mauk Tangerang, Komunitas RCI Peduli di daerah rusunawa Jatinegara, Jakarta Timur, Pengurus Masjid At-Taqwa di daerah Matraman, Jakarta Timur, Forum Alumni Nusantara Sehat Indonesia (Fansid) di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DPP GMNI di daerah Bojong Gede, Bogor, IMM di daerah Kramat Jati, Jakarta Selatan, Masjid Al Hurriyyah Puri Indah di daerah Kembangan, Jakarta Barat, Family Center di daerah Komplek Polri, Tambak, Jakarta Timur dan Komunitas Depok Lawan Corona di daerah Cinere, Depok”.

Lebih lanjut Fryda mengharapkan dapat bekerja sama juga dengan berbagai organisasi, komunitas, ormas, ataupun lembaga, dari berbagai latar belakang, tanpa memandang suku, ras dan agama.“Tunggu release kami yang ketiga, kami selalu me-release berita untuk akuntabilitas publik Gerakan ini,“ kata penyanyi pop yang dikenal dengan lagu “Rindu” ciptaan Erros Djarot.

Didik Sasono Setyadi, selaku inisiator Gerakan ini mengatakan, dengan menggandeng berbagai pihak, kami ingin menunjukkan bahwa Gerakan ini ingin memupuk dan melestarikan budaya asli bangsa kita yaitu budaya gotong royong,” ujar Didik yang juga dikenal sebagai seorang pengamat kebijakan publik ini. (efp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *