Jika Ini Perang, Kuburkan Para Tenaga Medis di Makam Pahlawan

by
Wakil Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin saat memimpin rapat. (Foto: Dokumentasi Humas DPD)

Kita tidak perlu berdebat tentang siapa/ kenapa dan apa yang sebenarnya terjadi di balik Covid-19 ini. Apakah ini murni wabah alamiah atau by design. Tapi yang terpenting, dalam menghadapi situasi seperti ini adalah saatnya kita BERSATU. Tingkatkan solidaritas meskipun kita renggangkan komunitas. Kita tingkatkan ikatan bathin meskipun kita kurangi silahturahim. Dan sembari kita bergandengan tangan dan bersatu melawan virus corona, kita juga mempersiapkan diri untuk cepat bangkit karena kita semua harus yakin ini semua akan cepat berlalu. Mengutip seorang penulis, “orang hebat dan kuat itu bukan karena dia tidak pernah jatuh. Tapi seberapa cepat dia bangkit setelah jatuh.” Ini juga berlaku untuk pemerintah dan suatu bangsa.

Pemerintah dan kita semua sedang diuji. Kita tidak boleh terpuruk. Kita harus cepat bangkit menjadi bangsa yang kuat. Pemerintah telah menetapkan landasan-landasan, program-program untuk menangani virus ini dan menghadapi dampak yang ditimbulkan atas wabah ini. Mari kita support bersama dengan peran dan posisi masing-masing. Karena pada kondisi seperti sekarang ini, tentunya pemerintah saja tidak akan sanggup tanpa didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Hilangkan perbedaan politik dan kepentingan. Satukan tekad. Tekad untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19 dan mempercepat Bangsa ini mengatasi dampak sosial ekonomi dari wabah corona.

Sebagai renungan, jika kita semua sepakat ini adalah situasi perang dan corona adalah musuh bersama, berarti semua juga sepakat Para Tenaga Medis, perawat dan dokter adalah Para Pejuang dan Pahlawan. Jika dianggap sebagai perang, alangkah baiknya kita menempatkan para medis yang gugur dalam menjalankan tugas mulia ini kita hormati sebagai pahlawan kesehatan dan kita makamkan di makam pahlawan. Atau setidaknya di tempat pemakaman khusus untuk Pahlawan Kesehatan. Pemakaman khusus ini kita jadikan Monument/Memorial untuk mengingkatkan betapa gigihnya para Pahlawan Kesehatan kita. Betapa keselamatan masyarakat lebih mereka utamakan dibandingkan dengan keselamatan dirinya.

Tempat khusus ini juga untuk menghilangkan stigma di masyarakat tentang jasad orang-orang yang meninggal karena wabah corona. Sehingga tidak ada lagi kelompok masyarakat yang menolak daerahnya dijadikan kuburan mereka yang meninggal karena wabah corona. Selain itu, Monumen/Memorial ini juga kelak untuk mengingatkan kepada kita semua, bagaimana cara bersikap terhadap suatu wabah. Dan betapa solidaritas, gotong royong, persatuan dan kesatuan perlu terus kita pupuk sebagai bekal abadi kita sebagai bangsa yang besar.

Terakhir, terlepas dari analisa dan teori apapun, kita sebagai hamba yang tentunya banyak dosa dan khilaf, moment stay at home, dapat kita gunakan untuk banyak-banyak melakukan kontemplasi diri. Dan banyak merenung bahwa pada akhirnya tidak ada satu kekuatanpun yang bisa menghalangi kekuatan dan kehendak Sang Pencipta. Dia yang menciptakan segalanya, alam semesta termasuk apa yang terkandung di dalamnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *