Jika Ini Perang, Kuburkan Para Tenaga Medis di Makam Pahlawan

by
Wakil Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin saat memimpin rapat. (Foto: Dokumentasi Humas DPD)

Semua dilakukan dalam rangka perang terhadap wabah corona. Apapun jabatannya, bagaimanapun statusnya, dimanapun keberadaannya, saat ini semua siaga perang terhadap Covid-19. Anjuran untuk physical distancing, anjuran untuk cuci tangan dengan sabun sesering mungkin, jaga jarak, tetap tinggal di rumah, work from home, beribadah dari rumah terus menggema setiap hari di semua media. Semua dilakukan dalam rangka membangun kesadaran bersama akan pentingnya untuk menghentikan laju penyebaran Covid-19.

Kesadaran semua pihak semakin meningkat. Persatuan dan kesatuan semakin terasa. Sikap gotong royong ditengah masyarakat semakin tumbuh. Semua bahu membahu untuk menghentikan penyebaran virus corona. Di banyak group medsos kita melihat peran serta masyarakat dalam membantu meringankan beban para pejuang tenaga medis kita. Di banyak sudut, kita juga melihat banyak lembaga-lembaga/relawan ataupun individu yang mengulurkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terkena dampak wabah corona. Semua dilakukan dengan hati yang tulus sebagai perwujudan dari rasa persatuan dan kesatuan kita sebagai sesama bangsa dan sesama makhluk ciptaan Nya.

Melihat kondisi itu, tidak sedikit yang berpikir bahwa ternyata isu dan musuh bersama Corona bisa menyatukan bangsa kita. Dengan perang dan adanya musuh bersama, kita bisa menghilangkan perbedaan kepentingan. Dan bagi bangsa Indonesia, sejarah juga telah memberikan pelajaran bahwa kita pasti dan akan bersatu tatkala kita menghadapi musuh bersama. Ingat. Tatkala timnas kita bertanding melawan timnas negara lain, apalagi Malaysia, beda organisasi, beda kelompok, beda agama, beda politik, semua menyatu membela Timnas Indonesia.

Bagi umat beragama Covid-19 selain dianggap sebagai wabah, ada juga yang menganggap sebagai musibah dan ada juga yang mengaggap sebagai Ujian. Ujian kita sebagai bangsa untuk mengukur kekuatan dan kesiapan kita dalam menghadapi perang. Karena kedepan setiap saat selalu ada potensi untuk perang, perang di abad kini yang situasinya unprediktable, khususnya perang ekonomi, teknologi dan hankam. Ujian sekaligus pelajaran agar kita selalu waspada untuk menyiapkan skenario terburuk dalam berbagai bidang baik ekonomi, politik dan pertahanan keamanan jika suatu saat perang dan musuh bersama itu datang.

Covid-19 juga merupakan tantangan dan momentum untuk menunjukan posisi dimana negara kita berada sebagai sebuah bangsa dalam hubungan antar bangsa. Ajang eksistensi sebuah bangsa. Bukan rahasia umum lagi sebelum Covid-19 mewabah, perang dagang amerika dan china terus menghangat. Kini terlepas ada tidaknya hubungan corona dengan itu, tapi tampaknya China dan Amerika sama sama ingin menunjukan kekuatan dan kesiapan negara mereka dalam menghadapi perang ini. Demikian juga dengan rusia, jepang dan korea selatan. Dan China yang tadinya dibenci karena dianggap sebagai negara penyebar virus ini pertama kalinya, kini mulai di elu elukan karena kesiapan mereka, kecepatan mereka dalam merespon dan kesiagaan mereka dalam menyikapi wabah corona termasuk karena bantuan merea ke berbagai negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *