Sejumlah Pelabuhan Ditutup, PELNI Sesuaikan Pola Operasional

by

BERITABUANA.CO, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Persero melakukan penyesuaian terhadap strategi pola operasional teayej pada beberapa kapalnya, sekaitan penutupan sejumlah pelabuhan di berbagai daerah untuk menangkal antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).

Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI,  Yahya Kuncoro kepada www.beritabuana.co di Jakarta, Minggu (5/4/2020) menyatakan hingga saat ini sudah terdapat beberapa Pemerintah Daerah yang menutup sementara pelabuhan di daerahnya, seperti Provinsi Papua di Jayapura, Timika, Agats, Merauke, Nabire, Biak, Serui, dan Papua Barat di Sorong, Manokwari, Kaimana, Fakfak, Wasior, serta Maluku di Saumlaki, Namrole, Sanana, Dobo, dan juga Kalimantan di Batulicin, Bontang, daerah Nusa Tenggara di Waingapu, Larantuka, di Sumatera pelabuhan Blinyu, Tanjung Pandan, dan Sulawesi di Awerange, Bitung, serta Kepulauan Riau di pelabuhan Letung dan Tarempa.

Adapun beberapa kapal penumpang yang terdampak adalah KM Dobonsolo, KM Ciremai, KM Nggapulu, KM Dorolonda, KM Dempo, KM Labobar, KM Sinabung, KM Tidar, KM Leuser, KM Tilongkabila, KM Tatamailau, KM Sirimau, KM Bukit Raya, KM Lawit, KM Kelimutu, KM Pangrango, KM Sangiang, KM Egon serta KM Binaiya.

“Hingga kini, kapal kami diperbolehkan untuk sandar hanya untuk kebutuhan bongkar muat barang (sembako dan cargo) tetapi tidak untuk aktifitas naik turun penumpang. Demi keamanan bersama, PELNI mematuhi kebijakan yang berlaku,” jelas Yahya.

Dengan ditutupnya beberapa pelabuhan, lanjutnya, maka berdampak pada pelayaran kapal-kapal PELNI baik itu kapal penumpang maupun kapal perintis. PELNI juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan terkait alternatif rute sehingga kegiatan operasional tetap berjalan.

“Seluruh rute kapal yang dioperasikan oleh PELNI merupakan penugasan dari Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Manajemen juga terus mengusahakan agar dapat memberikan pelayanan transportasi laut bagi masyarakat di Indonesia,” tambah Yahya.

Yahya menyebutkan, bagi sejumlah calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket di masa penutupan pelabuhaan juga dapat membatalkan tiket perjalanan dengan pengembalian uang tiket (refund) sebesar 100 persen dan penukaran dapat dilakukan di loket PT PELNI. Dan PELNI juga akan menurunkan penumpang di pelabuhan awal atau pelabuhan selanjutnya bila pelabuhan tujuan penumpang telah ditutup.

Sebagai bentuk antisipasi menangkal penyebaran Covid-19, lanjutnya, PELNI telah menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal. Perusahaan juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala, serta menerapkan physical distancing bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh satu meter. Selain itu telah disediakan hand sanitizer di setiap dek penumpang, sabun cuci tangan di setiap toilet, memberikan masker bagi penumpang yang sakit ditengah perjalanan, serta memberikan himbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam.

Untuk diketahui, imbuh Yahya, PT PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 83 pelabuhan serta melayani 1.100 ruas. Dan juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah T3P dengan menyinggahi 275 pelabuhan dan 3.739 ruas. (Yus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *