BERITABUANA.CO, KUPANG – Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis menyampaikan apresiasi atas dukungan Pertamina Patra Niaga, dalam pengelolaan sampah lingkungan di Kota Kupang.
Apresiasi disampaikan Serena saat menghadiri acara Penyerahan Hoist Crane dan Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi para pekerja kebersihan di Bank Sampah Mutiara Timor, Selasa (7/10/2025).
“Program CSR ini bukan hanya bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi juga cerminan semangat Kota Kasih, bahwa kemajuan tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, melainkan dari kualitas lingkungan dan kesejahteraan masyarakatnya,” ujar Serena.
Ia menjelaskan, melalui roadmap pengelolaan sampah terpadu, Pemerintah Kota Kupang terus berupaya menata sistem pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, mulai dari edukasi dan pemilahan di rumah tangga, penguatan bank sampah, hingga proses daur ulang.
“Targetnya, pengurangan sampah hingga 50 persen dan pengelolaan tuntas 85 persen sebelum ke TPA, dengan melibatkan kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat,” ujar Serena.
Serena juga memberikan apresiasi khusus kepada Bank Sampah Mutiara Timor yang sejak berdiri tahun 2020 menjadi pionir gerakan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kota Kupang.
“Dari keprihatinan terhadap menumpuknya sampah rumah tangga, Mutiara Timor tumbuh menjadi gerakan yang mengubah sampah menjadi berkah. Ini inspirasi besar bagi banyak daerah di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Aviation Fuel Terminal Manager PT Pertamina Patra Niaga AFT El Tari, Ahmad Hidayah, menegaskan bahwa kegiatan penyerahan alat dan pelatihan keselamatan ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina untuk mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan melalui program CSR Kampung Berseri Bersih, Sehat, Asri El Tari.
“Pertamina ingin menjadi mitra aktif pemerintah daerah dan komunitas dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Kami percaya bahwa Bank Sampah Mutiara Timor telah menjadi contoh nyata bagaimana ekonomi sirkular dapat berjalan efektif di tingkat masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Ade Suharso dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI mengapresiasi kemajuan Bank Sampah Mutiara Timor, yang kini mampu mengelola lebih dari 40 ton sampah terpilah per bulan, meningkat signifikan dari 25 ton per bulan pada tahun sebelumnya.
“Ini capaian luar biasa dan patut dijadikan contoh nasional. KLHK terus mendorong terbentuknya jejaring bank sampah di Nusa Tenggara Timur, termasuk di wilayah perbatasan dan lembaga keagamaan,” ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan, KLHK juga menyerahkan bantuan satu unit mobil pick-up, untuk memperkuat operasional Bank Sampah Mutiara Timor. (iir)