Polri Catat Total Bencana di Sumut 221 Kejadian, Terberat Taput dengan 41 Korban Meninggal

by
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. (Foto; Humas PMJ)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menyebutkan, berdasarkan laporan yang diterima Mabes Polri hingga Kamis (27/11/2025), total terdapat 221 kejadian bencana yang terdiri dari 119 longsor, 90 banjir, 10 pohon tumbang, dan 2 angin puting beliung. Peristiwa tersebut tersebar pada 12 kabupaten/kota di Sumut.

Dampak bencana mengakibatkan setidaknya 212 korban jiwa, dengan rincian 43 meninggal dunia, 81 luka-luka, dan 88 masih dalam proses pencarian, serta 1.168 warga mengungsi.

Pada skala kewilayahan, sejumlah Polres mencatat dampak signifikan. Polres Tapanuli Utara (Taput), tercatat sebagai wilayah terdampak paling berat, dengan 54 kejadian, 41 korban meninggal, 31 hilang serta 134 pengungsi.

Polres Sibolga juga melaporkan 11 kejadian longsor dengan 61 korban jiwa serta 47 orang masih hilang. Adapun Polres Langkat mencatat 27 kejadian dengan 750 pengungsi.

Polri melakukan berbagai langkah untuk mempercepat penanganan. Mulai dari pembersihan akses jalan, evakuasi korban, operasi pencarian, pelayanan kesehatan, pemasangan jaringan komunikasi darurat Starlink, hingga pengaturan lalu lintas.

Total kekuatan yang dikerahkan terdiri dari 545 personel Satwil, 121 personel Ditsamapta, 345 personel Satbrimob, 8 personel Bid TIK dan 11 personel Biddokkes.

Polri juga, kata Trunojoyo, Jumat (28/11/2025), akan mendatangkan helikopter dari Mabes Polri untuk evakuasi udara dan distribusi logistik. Sebab kondisi cuaca di wilayah hingga kini masih didominasi hujan intensitas tinggi dengan potensi longsor susulan akibat curah hujan ekstrem beberapa hari terakhir.

Dengan dukungan lintas satuan dan koordinasi dengan pemerintah daerah, Polri memastikan penanganan bencana dilakukan cepat, terukur, dan berkelanjutan untuk mempercepat pemulihan masyarakat.

“Kami mengajak pemerintah daerah, relawan, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang terdampak. Operasi kemanusiaan ini membutuhkan kolaborasi penuh,” pungkas Trunoyudo. (Kds)