BERITABUANA.CO, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi sinyal bahwa calon tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan layanan Google Cloud di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kemungkinan sama dengan pihak yang terlibat dalam kasus pengadaan laptop Chromebook. Indikasi itu disampaikan Ketua KPK Setyo Budiyanto setelah menilai adanya irisan kuat antara kedua proyek digital yang berlangsung pada periode 2020–2023 ketika Nadiem Makarim masih menjabat sebagai Mendikbud Ristek.
“Ya, tersangkanya sama. Tiap pihak yang dimintai pertanggungjawaban dari hasil koordinasi sama,” ujar Setyo kepada awak media di Bogor, Jawa Barat, Selasa kemarin (18/11/2025).
Ia menegaskan bahwa KPK telah berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung, dan hasil penyelidikan kasus Google Cloud berpotensi dilimpahkan ke Korps Adhyaksa. Setyo menjelaskan, pengadaan Chromebook dan Google Cloud sama-sama dilakukan pada masa pandemi Covid-19 untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.
“Karena proyek dikerjakan dalam ekosistem yang hampir serupa, KPK menilai ada kemungkinan kuat bahwa pihak yang bertanggung jawab juga sama,” beber Setyo.
Dalam kasus Chromebook, Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka: Nadiem Makarim; staf khususnya, Jurist Tan; konsultan Jurist, Ibrahim Arief; Direktur SMP Kemendikbud Ristek, Mulyatsyah; dan Direktur SD Kemendikbud Ristek, Sri Wahyuningsih.
Berkas empat tersangka telah dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Jakarta, sementara Jurist Tan masih diburu karena diduga berada di luar negeri.
Adapun penyelidikan KPK terkait Google Cloud masih berlangsung. Sejumlah nama termasuk Nadiem telah dipanggil untuk dimintai keterangan. KPK sebelumnya juga memeriksa beberapa staf khusus Nadiem yang disebut turut terkait dalam proses pengadaan layanan tersebut.
KPK menegaskan koordinasi dengan Kejaksaan Agung akan terus diperkuat guna memastikan penanganan dua kasus yang dinilai saling terhubung ini berjalan efektif dan tidak tumpang tindih. Kasus tersebut menambah panjang daftar persoalan tata kelola anggaran pendidikan pada masa pandemi yang hingga kini masih menjadi sorotan publik. (Ery)





