BERITABUANA.CO, KUPANG – Para September 2025 Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Ngada sebesar 3,90 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,56, dan Inflasi terendah terjadi di Waingapu sebesar 0,86 persen dengan IHK sebesar 107,04.
“Secara year on year (y-on-y) Provinsi NTT sebesar 2,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,48,” tegas Kepala BPS NTT, Matamira Bangngu Kale saat jumpa pers virtual, Rabu (1/10/2025).
Sedangkan secara month to month (m-to-m), kata Matamira Kale, Provinsi NTT mengalami deflasi sebesar 0,43 persen pada September 2025. Dan terjadi inflasi year-to-date (y-to-d) sebesar 1,02 persen pada September 2025.
Diakui Matamira Kale, Inflasi y-on-y September 2025 terjadi, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya 8 dari 11 indeks kelompok pengeluaran.
“Kedelapan kelompok pengeluaran tersebut, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,41 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen,” ujarnya.
Lalu tambah Matamira Kale, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,78 persen, kelompok transportasi sebesar 0,29 persen.
“Selanjutnya kelompok pendidikan sebesar 1,30 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,05 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,51 persen,” kata dia.
Sementara, kelompok yang mengalami penurunan indeks harga, kata Matamira Kale, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,40 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,62 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,16 persen pada September 2025.(iir)