Ekonomi NTT Triwulan I Alami Kontraksi 6,15 Persen

by
Yesua Abel dan Nurani Vita Christiani selaku Statistisi Madya BPS NTT, beri keterangan via virtual. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi NTT pada triwulan I-2023 mengalami kontraksi sebesar 6,15 Persen.

“Ekonomi NTT Triwulan I-2023 tumbuh sebesar 3,73 Persen, secara q-to-q dibanding sebelumnya alami kontraksi 6,15 Persen,” tegas Statistisi Madya BPS Provinsi NTT, Yesua Harnold F.H. Abel saat jumpa pers virtual, Jumat (5/5/2023).

Menurut Yesua Abel, jika dilihat dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Jasa Keuangan sebesar 3,68 persen.

“Sedangkan dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi terdalam sebesar 61,91 Persen,” tandas Yesua Abel.

Diakui Yesua Abel, struktur Ekonomi NTT pada Triwulan I-2023 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 29,97 Persen.
“Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 71,05 Persen,” tambah Yesua Abel.

Pada kesempatan yang sama, Yesua Abel menjelaskan, pertumbuhan ekonomi positif terjadi pada hampir seluruh kategori lapangan usaha, kecuali pada lapangan usaha Jasa Keuangan.

“Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Industri Pengolahan yaitu sebesar 6,55 persen. Selanjutnya disusul oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 4,94 persen dan Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 4,68 Persen,” urai Yesua Abel.

Menurut Yesua Abel, bila dilihat dari penciptaan pertumbuhan ekonomi NTT triwulan I-2023, maka lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan menyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar yaitu sebesar 1,04 Persen.

“Disusul oleh lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,58 Persen dan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 0,57 Peran,” tegasnya. (iir)