BERITABUANA.CO, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) persero dalam kurun waktu 10 tahun keberadaan kapal logistik (2015 -2025) telah mengangkut 86.023 teus container dengan 1.074 voyage, melayani rute wilayah barat (1 trayek), wilayah tengah (5 trayek) dan wilayah timur (2 Trayek) nan meliputi Terluar, Terdepan, Tertinggal dan Perbatasan (3TP).
Hal itu diungkapkan Dirut PT Pelni, Tri Handayani kepada beberapa awak media termasuk beritabuana.co disela menyambangi kedatangan kapal logistik milik Pelni KM Logistik Nusantara di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (24/7/2025). “Variabel yang mempengaruhi produktivitas meliputi peningkatan volume muatan dan efektivitas trayek, yang dievaluasi setiap tahunnya oleh PELNI, Kemenhub dan Kemendag dengan komposisi produksi kapal logistik Pelni terhadap nasional muatan, berangkat sebesar 73% dan muatan balik 27%,” ujar Tri Handayani.
Dikatakan, memiliki 8 armada logistik, 6 milik sendiri dan 2 milik Kemenhub, serta satu kapal ternak, Pelni melakukan strategi kegiatan operasional Tol Laut memastikan kehandalan alat-alat produksi seperti kapal dan crane, serta melakukan koordinasi dengan Kemenhub dan Kemendag terkait pemanfaatan aplikasi booking container “Si Tol Laut” dan aplikasi-aplikasi untuk mensupport “Si Tol Laut” guna meningkatkan pelayanan kepada consumer/shipper, serta aplikasi My Depo (operasional Depo) untuk Stuffing (Info jenis barang) dan Maps, Memonitor pergerakan kontainer.
Tri Handayani menuturkan, kendala yang dihadapi Pelni bila cuaca tidak bersahabat menyebabkan kapal sering tertunda berlayar dan juga sarana dan prasarana di Pelabuhan 3TP yang menjadi factor keterlambatan kapal membongkar dan memuat muatan. Sehingga diperlukan perbaikan sarana dan Prasarana yang standar di Pelabuhan 3TP yang dapat mempercepat pergerakan logistik dan meminimalisir keterlambatan.
“Tidak kalah pentingnya adalah adanya kolaborasi Pemda setempat dengan stakeholder untuk mengoptimalkan muatan balik, terutama produk unggulan yang dimiliki daerah setempat,” tandas Tri Handayani.
Manfaat Penugasan
Lebih lanjut Tri Handayani mengemukakan, manfaat dari penugasan kapal logistik Pelni bagi masyarakat, tersedianya angkutan barang menuju daerah 3 TP, ketersedian barang kebutuhan pokok dan barang penting secara keseluruhan, dan penurunan disparitas harga bahan pokok dan barang penting.
“Bagi Pemerintah sendiri, manfaatnya tersedianya sarana promosi dan penjualan produk unggulan daerah, serta meningkatnya investasi di daerah, khususnya untuk peningkatan nilai tambah sebagai muatan balik,” ujarnya.
Tri Handayani menyebutkan peran Pelni dalam mendukung ketahanan pangan terkait dengan distribusi logistik nasional, menyediakan transportasi kapal (Dry dan Reefer), meningkatkan aksesibilitas dan distribusi barang di seluruh wilayah Indonesia, dan national freight balancing. Sehingga dapat mendukung dalam pemerataan pembangunan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, sebagai bagian dari program untuk
menuju Indonesia emas 2045. (Yus)