Gencatan Senjata Titik Balik “Bahaya” Netanyahu 

by
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: tribun.com)

PARA PENGECUT! Mati berkali-kali, sebelum kematian mereka yang sesungguhnya!”(William Shakespeare, Penyair Inggris: 1564-1616).

Apa yang terjadi pada wanita! Pada anak-anak! Atas nama apa pun! Atas nama pembalasan (revenge)! Itu adalah tindakan pengecut!

Menggunakan bom seberat 500 pon (230 kg). Bom serbaguna MK-82  (buatan AS) oleh Israel terhadap sebuah kafe di tepi pantai Gaza Senin, 1/6 (The Guardian 2/6). Tidaklah proporsional dan berlebihan!

Israel telah “kehilangan kendali”! Hukum internasional, yang berlandaskan konvensi Jenewa. Punya batasan-batasan, sekalipun ada keuntungan militer Israel yang ingin dicapainya terhadap Hamas.

Kekuatan militer dilarang melancarkan serangan yang menimbulkan kerugian insidental terhadap nyawa warga sipil.

“Kegagahan” yang menyasar sengaja anak-anak dan wanita, bukanlah tindakan hebat! Semata, karena ketidakmampuan menemukan lawan yang sesungguhnya!

Para ahli hukum internasional menyebut. Peristiwa ini melanggar kisi-kisi hukum internasional, dan dikategorikan sebagai “kejahatan perang”. Dr. Andrew Forde (asisten Profesor HAM University Dublin) menyebut, menggunakan amunisi berat di ruang sipil adalah pelanggaran  Konvensi Jenewa.

Sudah terlalu panjang “nightmare”, juga “mimpi buruk kanak-kanak dan  perempuan Gaza. Lebih dari 635 hari sudah, “jeritan”  di tengah debu “mesiu”, meracuni pembuluh darah mereka. Membom acak sipil!

Hamas, berbeda dengan rakyat sipil! Hamas adalah “petempur terlatih! Hamas adalah lawan yang harus disasar Israel dengan “presisi”. Temukan secara akurat!

‘Kejarlah” Hamas, yang “dianggap” bersalah terhadap 1.200 rakyat Israel (7 Oktober 2023)!  Jangan “membunuh” anak-anak dan wanita! Tindakan ini, sudah sampai pada taraf “menjijikkan”!

Terlepas dari motif Hamas memperjuangkan kemerdekaan. Israel harus “mengakhiri” 56.000 korban “random sampling” yang tak berujung. Cukup sudah 1.200 berbanding 56.000! Berdamailah!

Israel akan “terperosok” makin jauh ke “lorong gelap” “holocaust” (bencana) kemanusiaan! Yang notabene  pernah pula dialami  kaumnya (Yahudi), oleh NAZI Jerman saat PD II. Berhentilah! Atau menjadi ‘kontra-produktif’.

Israel mesti mereduksi “superego”nya! Hamas diminta “melucuti” senjata, lalu mengasingkan diri (‘exile’). Mustahil, memperjuangkan kemerdekaan tanpa senjata!

Mustahil berjuang tak punya “tanah”  berpijak! Tak mungkin Hamas memenuhi permintaan Israel! Demi sebuah perdamaian abadi!

Pakar Psikologi Sigmund Freud (Yahudi Austria/1856-1939) pernah menulis. “Superego tak pernah  punya kontak dengan dunia luar (selalu terasing)! Sehingga, tuntutan Superego menjadi tidak realistis”.

Permintaan “demiliterisasi” Hamas sebagai syarat gencatan senjata permanen, adalah “superego” Israel yang tak logis! pasti ditolak Hamas! Menjadikan “argument clinic” Israel untuk melanjutkan perang!

Gencatan senjata permanen,  adalah hal realistis! Agar perang Hamas-Israel segera berakhir. Berikutnya, prakarsa lama “two state nation” dihidupkan kembali. Agar peristiwa seperti 7 Oktober tak terulang!

“Superego”, dan  perfeksionis Hamas, tanpa demiliterisasi dan Israel keluar dari Gaza. Sulit  dipenuhi PM Benyamin Netanyahu, beserta “patron” kabinetnya: Ittamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich. Buntu?

Presiden AS Donald Trump telah men-declared”, Israel setuju gencatan senjata 60 hari. Bagi Hamas, frasa ’60 hari’, adalah sebentuk teori konspirasi yang memanipulasi semua bukti “kekejaman” Israel terhadap wanita dan anak-anak Gaza.

Prakarsa Trump! Telah mendorong Mesir-Qatar, segera menyampaikan proposal akhir kepada Hamas.

Diktum “pelucutan” Hamas  adalah fakta kontradiktif  Israel.  Yang meniadakan sejarah “mandat Palestina”  oleh Inggris. Sebelum kedatangan diaspora Yahudi (Eropa) ke “Tanah Palestina”.

Perdamaian “temporer” Israel-Hamas yang ditawarkan Presiden AS Donald Trump. Telah disetujui Israel! Apakah Hamas akan menerima?

Sungguh serius proposal AS kali ini. Sampai-sampai PM Netanyahu harus menemui Trump di Gedung Putih, Senin waktu Washington. Bakal ada perubahan klausul, yang “meninggalkan” “kawan” garis keras Netanyahu di parlemen.

Trump tak mungkin lagi membiarkan “status quo”, seperti saat ini! Tekanan Uni Eropa untuk mengambil tindakan nyata terhadap Israel yang telah “membabi buta”, sangat membahayakan kelangsungan aliansi ‘Trans-Atlantik.

Sikap Trump, nampaknya mampu mengubah “die hard” (keras kepala) Israel. Risiko kejatuhan kabinet Netanyahu, bila mengambil kesepakatan “jalan tengah”! Boleh jadi mendapat garansi dari intervensi Trump ke parlemen Israel (Knesset).

“Yedioth Ahronoth”, surat kabar Israel yang berorientasi ‘market’ menyebutkan. Ada peluang menembus kebuntuan, perdamaian Israel-Hamas kali ini.

Sementara surat kabar lainnya “Israel Hayom”, (mengutip pejabat Israel) mensitir, Hamas telah membuat satu konsesi. Itulah mengapa perjalanan Netanyahu ke Washington dipercepat!

Peristiwa pemboman ‘Kafe Baqa’ yang “menjijikkan” dunia, dengan korban: anak berusia 4 tahun, 12 tahun, 14 tahun, ibu 35 tahun, dan seorang seniman terkenal,  serta puluhan lain. Membuat  “sinis” (kawan-kawan AS) menatap ke arah Israel!

Netanyahu nampak tengah menghitung!  “Rusaknya” image Israel di dunia internasional, setelah fakta-fakta “kejahatan humaniter makin “menganga”.

Kejahatan Israel, makin diperkuat oleh “kekesalan” sejumlah negara anggota NATO yang melihat Gaza sebagai hal yang “memalukan”! Sejauh ini, tiga anggota NATO: Norwegia, Spanyol, dan Slovenia, memperlihatkan ‘anomali’-nya terhadap tindakan Israel!

Peristiwa “Kafe Baqa” sangat memalukan! Trump, pasti akan menekan Netanyahu! Agar mau menurunkan “bargaining position”nya, menyangkut “demiliterisasi” (perlucutan senjata) Hamas.

Hamas dipastikan akan melunak (kecuali demiliterisasi), dan Israel mereduksi “superego”nya!

Hamas akan terus menggiring Israel ke “lorong gelap”, bila gencatan senjata tak tercapai. Israel akan dibiarkan terus “membunuh”, dan membunuh sipil Gaza.  Bahkan hingga  2,3 juta penduduk Gaza habis!

Sampai kemudian AS dan Uni Eropa (UE) tak lagi “mentolerir”! Lalu mengatakan. Stop Netanyahu! Anda pengecut! “Anda telah mempermalukan kami”!

Netanyahu telah membahayakan AS! Membahayakan NATO! Membayakan Uni Eropa beserta aliansinya! Inilah titik baliknya!

Akan ada “citarasa” lain kesepakatan Israel-Hamas kali ini! Semoga penderitaan Gaza berakhir!

*Sabpri Piliang* – (Wartawan Senior/Anggota Dewan Redaksi www.beritabuana.co