BERITABUANA.CO, JAKARTA– Hukumonline kembali menghadirkan Hukumonline Practice Leaders & Top 100 Indonesian Law Firms 2025 sebagai bentuk apresiasi yang konsisten dan kredibel bagi kantor-kantor hukum terdepan di Indonesia.
Hukumonline Practice Leaders & Top 100 Indonesian Law Firms 2025 juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan untuk menyambut ulang tahun Hukumonline yang ke-25 pada Juli mendatang.
“Di tengah arus perubahan ini, peran profesi hukum menjadi semakin krusial, bukan hanya sebagai penasihat, tetapi juga sebagai penjaga nilai, penengah kepentingan, dan penggerak kepastian bagi pelaku usaha, investor, hingga masyarakat luas,” kata Chief Executive Officer Hukumonline, Arkka Dhiratara dalam pembukaan Hukumonline Practice Leaders & Top 100 Indonesian Law Firms 2025 di The Westin, Jakarta.
Ajang tersebut, lanjutnya, bukan sekadar seremoni, melainkan apresiasi bagi kinerja serta kontribusi kantor hukum sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran, penguatan, dan pembaruan. Sebab, Arkka menjelaskan, dengan tantangan transisi ekonomi, teknologi digital, maupun isu lintas yurisdiksi yang semakin kompleks, kebutuhan akan kepastian hukum dan tata kelola yang baik menjadi prioritas bagi pelaku usaha. Peran lawyer pun kini telah berevolusi.
Tidak sekadar penjaga regulasi, tetapi menjadi mitra strategis dalam pengambilan keputusan bisnis dan kebijakan publik.
Tahun Ke-8
Tahun ini adalah tahun ke-8 penyelenggaraan Top 100 Indonesian Law Firms oleh Hukumonline, yang juga kembali menghadirkan Practice Leaders yang menghadirkan jajaran terbaik kantor-kantor hukum yang berdampak dan inovatif dalam kategori ELITE ONE di berbagai practice area.
Hukumonline di tahun ini juga mencatatkan peningkatan partisipasi yang signifikan, dengan 240 kantor hukum dari 8 provinsi di Indonesia turut serta. Komposisi peserta berikut ini mencerminkan lanskap industri hukum yang terus berkembang, 78,26% kantor hukum full service, 12,6% kantor hukum non-litigasi, 9,13% kantor hukum litigasi
Penilaian dilakukan berdasarkan kombinasi data kuantitatif (fee earners, jumlah partner perempuan, tahun berdiri), serta data kualitatif yang dikumpulkan dan dikuantifikasi (riwayat pekerjaan, kompleksitas kasus, strategi branding).
Pada tahun ini, total penghargaan diberikan dalam 17 kategori, termasuk 2 kategori baru yang menyoroti inovasi, yaitu: Best Full Service Law Firm Brand Innovation of the Year Best Litigation Law Firm Brand Innovation of the Year
Proses seleksi dilakukan oleh dewan juri independen yang memahami tantangan terkini profesi hukum untuk kategori Best Full Service Law Firm Brand Innovation of the Year, Best Litigation Law Firm Brand Innovation of the Year, Best Full Service Law Firm of the Year, Best Litigation Law Firm of the Year, dan Best Non-Litigation/Corporate Law Firm of the Year.
“Dewan Juri melakukan proses penilaian secara ketat dan menyeluruh, mencakup kualitas layanan hukum, kepatuhan terhadap etika profesi, kemampuan berinovasi dalam menghadapi tantangan zaman, hingga kontribusi nyata terhadap masyarakat dan sistem hukum nasional,”ujar Dekan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada yang juga merupakan Dewan Juri, Dahliana Hasan.
Selain itu, sesi Practice Leaders yang digelar hari ini turut melibatkan 224 kantor hukum, serta dikelompokkan ke dalam 34 practice area modern yang paling relevan bagi dunia usaha, seperti Government Contract & Procurement, Arbitration, Litigation & Dispute Resolution, Corporate serta Mergers & Acquisitions (M&A). Sebab, lawyer masa kini dituntut tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga adaptif, kolaboratif, dan berintegritas serta menjadi jembatan antara hukum dan kemajuan. (Rls/FDL87)