BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengklaim bahwa program Silaturahmi Kebangsaan dapat menjadi pendekatan humanis dalam memperkuat kesiapsiagaan nasional sekaligus mendukung deradikalisasi.
Direktur Perlindungan BNPT Inspektur Jenderal Polisi Imam Margono menyebutkan, program Silaturahmi Kebangsaan dapat menjadi kegiatan rekonsiliasi dan memberikan ruang pemulihan bagi para korban melalui dukungan psikologis.
“Kegiatan ini sekaligus mengoptimalkan upaya deradikalisasi dan reintegrasi sosial bagi mantan narapidana terorisme agar mereka dapat kembali berkontribusi positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” kata Imam dalam keteranganya, di Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Dalam kegiatan Silaturahmi Kebangsaan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (7/5) kemarin, Imam menyebutkan erat kaitannya dengan kesiapsiagaan nasional dan deradikalisasi. Apalagi di sela kegiatan, sambung dia, pihaknya mengajak para peserta untuk semakin memperkuat komitmen terhadap Negara.
Bahkan, disebutkan bahwa dari sisi penyintas, kegiatan itu memberikan dampak psikologis positif, sehingga mereka bisa lebih menerima dan saling memaafkan.
Sementara itu, salah seorang penyintas aksi teror di Polsek Astana Anyar, Ajun Komisaris Polisi Upa Suparya berharap kegiatan rekonsiliasi dapat terus dilanjutkan agar perdamaian antara penyintas dan mantan narapidana terorisme tetap terjaga.
Ia juga berharap agar para mantan narapidana terorisme tidak kembali terpengaruh oleh paham radikal karena dampaknya sangat merugikan korban dan keluarga.
“Kegiatan seperti ini sebaiknya terus dilaksanakan ke depannya agar tidak ada lagi rasa dendam antara penyintas dan eks napiter,” ucapnya.
Di sisi lain, mantan narapidana terorisme Dwi Surya Putramantan menyatakan kehadirannya dalam kegiatan tersebut merupakan bentuk empati dan solidaritas terhadap para penyintas serta ajakan untuk bersama-sama melawan terorisme.
“Saya sebagai mitra deradikalisasi merasa penting hadir di sini untuk menunjukkan empati dan simpati kepada para korban serta memberikan semangat agar kita tetap bersama-sama melawan terorisme,” ujar Dwi.
Silaturahmi Kebangsaan tersebut juga diisi dengan Deklarasi Kebangsaan yang dibacakan oleh para penyintas dan mantan narapidana terorisme, yang berisi seruan untuk mencegah terorisme dan setia pada ideologi bangsa. (Jal)