Hujan Intensitas Tinggi Akibatkan 88 Rumah Bantuan Kemensos 2021 Rusak Diterjang Longsor

by
Ruangan dalam rumah salah satu warga yang terkena longsor. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Hujan dengan intensitas sangat tinggi, yang mengguyur wilayah Kabupaten Kupang, sejak Jumat (7/2/2025), mengakibatkan longsor yang menimpa 88 unit rumah bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) melalui program Komunitas Adat Terpencil (KAT) Tahun 2021 di Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah.

“Meskipun tidak memakan korban, tapi sejumlah hunian masyarakat rusak parah, akibat diterjang longsor,” tegas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kupang, Paulus Liu saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Selasa (11/2/2025).

Menurut Paulus Liu,longsor juga ikut menimbun lahan pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah tersebut, akibatnya rencana panen gagal.

“Longsor terparah di Dusun Sonan, data sementara ada 44 unit rumah bantuan Kemensos rusak parah. Sementara sisanya masih dalam pendataan karena saat ini lokasi tersebut masih terisolir,” jelas Paulus Liu.

Diakui Paulus Liu, upaya tanggap darurat dari Dinas teknis telah tersalurkan kepada para korban, yang saat ini dievakuasi di Pos Pelayanan Geraja Raja Damai Ta’en.

“Terhadap persoalan hunian, kita akan koordinasikan ke Kemensos melalui pimpinan daerah. Karena kondisinya cukup parah, dan tidak bisa ditempati lagi oleh warga,” kata Paulus Liu.

Dikatakan Paulus Liu, patahan struktur tanah dilokasi tersebut sangat beresiko bagi keselamatan jiwa. Masyarakat sendiri saat ini bersedia untuk direlokasi, mereka kuatir jika sewaktu waktu longsor akan terjadi lagi, ditambah curah hujan dilokasi tersebut sangat tinggi.

“Hasil koordinasi antar pemerintah kecamatan dan desa, tempat relokasi sudah ada, tinggal saat ini kita berkordinasi dengan pemerimtah pusat agar dapat membatu mereka,”tambah Paulus Liu.

Sebelumnya Dominggus Nale Ketua RW 02 Dusun Sonan menyampaikan bahwa rumahnya rusak parah tertimpa bencana longsor.

“Saat ini kami takut kembali tinggal di lokasi tersebut, sangat beresiko untuk keselamatan kami,”ungkapnya.

Dominggus Nale mengakui, rumah yang kini rusak tersebut bantuan dari Kemensos tahun 2021 lalu. Untuk itu, memohon adanya bantuan rumah layak huni dari pemerintah pusat dan daerah.

“Saya belum bisa pastikan sampai kapan berada ditempat pengungsian,” papar Dominggus Nale

Ditambahkan Dominggus Nale, bahwa selain tempat hunian lahan perkebunan yang saat ini sudah ditanam, rusak diterjang longsor.

“Banyak tanaman yang selama ini menjadi penopang hidup kami, hanyut tersapu longsor. Kami tidak tahu harus berbuat bagaimana,” ungkapnya. (iir)