Presiden AS Donald Trump Ancam Terapkan Tarif pada Uni Eropa dan Impor dari China

by
Donald Trump, Presiden AS terpilih ke-47. (Foto: google)

BERITABUANA.CO, WASHINGTON  – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Selasa (21/1/2024) kemarin, bersumpah akan mengenakan tarif pada Uni Eropa dan mengatakan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan tarif hukuman sebesar 10% pada impor dari China. Hal ini disebabkan oleh pengiriman fentanyl dari China ke AS melalui Meksiko dan Kanada.

Sebagaimana dikutip beritabuana.co, Rabu (22/1/2025), Trump melontarkan ancaman tarif terbaru ini saat berbicara dengan wartawan di Gedung Putih sehari setelah mulai menjabat, tanpa langsung memberlakukan tarif seperti yang dijanjikannya saat kampanye.

Pasar keuangan dan kelompok perdagangan sempat bernapas lega pada Selasa, tetapi pernyataan terbaru Trump menegaskan kembali keinginannya untuk menerapkan tarif lebih luas, termasuk tenggat waktu baru pada 1 Februari untuk tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko, serta tarif pada China dan Uni Eropa.

Trump menyebut bahwa Uni Eropa dan negara-negara lain memiliki surplus perdagangan yang merugikan AS.
“Uni Eropa sangat, sangat buruk bagi kita,” katanya seraya mengulang pernyataan yang dibuat pada Senin, sebelumnya.

“Jadi, mereka akan dikenakan tarif. Ini satu-satunya cara untuk mencapai keadilan,” tegas dia melontarkan mengancamnya.

Trump juga menyatakan pada Senin bahwa ia mempertimbangkan tarif terhadap Kanada dan Meksiko, kecuali mereka menindak perdagangan migran ilegal dan fentanyl, termasuk bahan kimia prekursor dari China, yang melintasi perbatasan AS.

Kesiadaan Berkomunikasi

Sedangkan, China menyatakan kesediaannya untuk berkomunikasi dengan AS guna menangani perbedaan secara tepat dan memperluas kerja sama yang saling menguntungkan.

“Kami selalu percaya bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang atau perang tarif. China akan selalu dengan tegas menjaga kepentingan nasionalnya,” ujar Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.

Sementara itu, penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro mengatakan bahwa ancaman tarif Trump terhadap Kanada dan Meksiko bertujuan untuk menekan kedua negara agar menghentikan migran ilegal dan narkoba masuk ke AS.

Memorandum Perdagangan

Pada Senin, Trump menandatangani memorandum perdagangan yang memerintahkan peninjauan menyeluruh terhadap berbagai isu perdagangan AS, termasuk praktik perdagangan yang tidak adil dan manipulasi mata uang oleh mitra dagang, dengan tenggat waktu laporan pada 1 April.

Meksiko dan Kanada merespons ancaman ini dengan nada yang lebih lunak, tetapi menyatakan akan mempertahankan kedaulatan mereka. Sementara itu, petani jagung AS khawatir tarif baru akan mengganggu perdagangan dengan Meksiko dan Kanada, pasar ekspor utama mereka. (Red)