Ketegangan Meningkat, Gencatan Senjata Israel-Hamas Terancam Gagal

by
Suasana di Gaza. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Upaya perdamaian melalui gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar untuk menghentikan konflik antara Israel dan Hamas di Gaza kini menghadapi ancaman kegagalan. Ketegangan internal di Israel, ditambah dengan serangan udara besar-besaran ke Gaza, semakin memperkeruh situasi. Ancaman terhadap gencatan senjata ini muncul setelah beberapa menteri sayap kanan Israel mengancam akan mundur dari kabinet jika kesepakatan tersebut disetujui.

Di sisi lain, militer Israel pada Kamis (16/1/2025) melaporkan telah melancarkan serangan udara ke sekitar 50 target di Gaza. Menurut mereka, target serangan termasuk “teroris Hamas dan Jihad Islam”, kompleks militer, tempat penyimpanan senjata, pos peluncuran roket, serta lokasi pembuatan senjata.

Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut, “(Angkatan udara Israel) menyerang sekitar 50 target teror di seluruh Jalur Gaza, termasuk pos pengamatan dan fasilitas yang digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam.”

Hamas mengonfirmasi serangan tersebut, mengungkapkan bahwa setidaknya 80 orang tewas akibat aksi tersebut. Sayap militer Hamas, Brigade Ezzedine Al-Qassam, melalui Telegram memperingatkan bahwa setiap serangan lanjutan dari Israel dapat membahayakan kesepakatan gencatan senjata, bahkan mengancam keselamatan para sandera.

“Setiap agresi dan penembakan pada tahap ini oleh musuh dapat mengubah kebebasan seorang tahanan menjadi tragedi,” ujar pernyataan itu.

Mereka juga menuding Israel telah menyerang lokasi tempat salah satu sandera wanita yang dijadwalkan dibebaskan pada tahap awal kesepakatan gencatan senjata.

Situasi ini membuat peluang terwujudnya gencatan senjata semakin memudar. Ketegangan di antara kedua belah pihak terus meningkat, sementara harapan untuk mengakhiri konflik semakin jauh dari kenyataan. (Red)