BERITABUANA.CO, JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mendorong para mahasiswa Kampus Merdeka untuk menjadi agen transformasi digital. Ini bertujuan meningkatkan keahlian teknologi informatika dalam mendukung pengelolaan zakat dan pemberdayaan masyarakat.
Program ini merupakan wujud nyata komitmen BAZNAS RI dalam meningkatkan kualitas manajemen zakat untuk meningkatkan kesejahteraan umat.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Ec, PhD mengatakan, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mendapatkan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses modernisasi pengembangan aplikasi dan analisis data menggunakan teknologi terbaru.
“Ini program magang mahasiswa yg diatur oleh Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, mereka kerja magang. Kita harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan zakat dan dampaknya pada masyarakat,” kata Prof. Nadra dalam acara perpisahan dengan anak magang Kampus Merdeka, di Jakarta, Jumat (3/1/2024).
Dalam kegiatan tersebut, Prof. Nadra menuturkan, mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan proyek-proyek digital yang berfokus pada pembangunan teknologi yang mendukung digitalisasi pengelolaan dan pelayanan kepada para muzaki dan mustahik.
“Magang ini juga mencakup pengembangan proyek-proyek digital yang berfokus pada pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan zakat. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat,” ujar dia.
Mahasiswa yang mengikuti program ini, lanjut Nadra, diharapkan dapat menjadi pemimpin bisnis digital yang siap menghadapi tantangan global dan dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi terkini.
“BAZNAS RI berharap program ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui digitalisasi pengelolaan zakat,” ucap dia.
Prof Nadra mengatakan, program magang ini diharapkan dapat menciptakan agen-agen transformasi digital yang mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan zakat. BAZNAS RI berencana untuk terus melaksanakan program pelatihan serupa untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami arti transformasi digital untuk pemberdayaan masyarakat.
“Kita ingin menciptakan agen-agen perubahan yang mampu mengubah masyarakat melalui teknologi,” kata Prof. Nadra.
Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi Universitas Informasi, M. Rezky Revansyah Suprihono, sangat antusias mengikuti kegiatan program tersebut. Menurutnya, selain mendapatkan pengalaman dan ilmu baru, para peserta juga dapat saling mengenal satu sama lain.
“Kegiatannya sangat baik, bahkan kami dipercaya memegang real case project, diajak kegiatan meeting ataupun kegiatan ke luar, mendapatkan kesempatan magang serta kekeluargaan erat, saling mengenal dengan baik,” ujar dia.
Pengalaman yang sama juga dirasakan Annisa Gita Subhi, mahasiswa System Analyst dari Universitas Andalas. Menurut dia, kegiatan itu mengajarkan banyak pengalaman baru serta mendapat pengetahuan tentang layanan TI, khususnya yang dikembangkan di BAZNAS.
“BAZNAS mengembangkan aplikasi berbasis web untuk mengelola layanan teknologi informasi (TI) guna mendukung operasional. Layanan TI mencakup penanganan masalah, permintaan, dan perubahan terkait TI. Manajemen layanan TI, project ini meliputi manajemen insiden dan permintaan yang diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan TI melalui pendekatan IT Service Management,” ujar Annisa. (*/Ful)