Wasekjen MUI: ABNnews Harus Cerdas, Bijak dan Tangguh

by
Pemimpin Redaksi ABNNews, Ali Akbar Soleman (kiri) memberikan cenderamata kepada Wasekjen MUI, DR Ikhsan Abdullah pada acara Raker ABNNews di Jakarta. (ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. H Ikhsan Abdullah, SH, MH menghadiri Rapat Kerja (Raker) ABNnews.id di Jakarta, Rabu (11/12/2024).

Pemimpin Redaksi ABNNews, Ali Akbar Soleman Batubara kepada beritabuana.co di Jakarta, Jumat (13/12/2024) mengatakan kehadiran Wasekjen MUI adalah sebagai pembicara dalam arahannya menyatakan sangat tepat bila portal berita ABNnews mengadopsi dari filsuf pewayangan. “Apalagi akronim dari ABN adalah Abiyasa yang artinya cerdas dan bijaksana. Cerdas dan bijaksana memang harus diadopsi oleh berbagai media massa baik lokal maupun nasional,” ujarnya

“Saya kebetulan pengagum filsuf-filsuf, termasuk pewayangan. Jadi, Abiyasa ini selain beliau adalah seorang yang cerdas cendikiawan, dia juga bijak. Nah, demikian pula kita dalam menyelenggarakan berita, eksposur berita, itu juga disamping kecerdasan tapi di sisi lain juga harus bijak,” tandas Ikhsan.

“Nah, saya tambahkan bijak karena begawan Abiyasa ini, beliau adalah kakek-kakeknya dari Pandawa. Abiyasa menurunkan Arjuna dan Raja-Raja Astinapura, yang kemudian disebut sebagai Pandawa. Nah itu jelas ya, Pandawa sangat bijak,” imbuhnya.

Lanjut Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengungkapkan, begawan Abiyasa merupakan sosok yang luar biasa. Oleh karena itu sangat tepat ABNnews yang merupakan kepanjangan dari kata Abiyasa yang cerdas dan bijaksana. Sehingga berita yang dihasilkan dari ABNnews harus cerdas dan bijaksana sebagaimana landasan atau platform media masaa yang sesuai dengan kaidah jurnalistik.

“Jadi, beliau (Abiyasa) adalah cerdas sebelah kirinya, dan sebelah kanannya bijak. Nah ini sesuai dengan tuntunan Islam. Di dalam kaidah Islam, di dalam surat Al-Hujarat ayat 6, bahwa kita itu harus recheck atau bertabayun, sebelum berita itu diangkat atau dinaikkan. Ini artinya sejalan dengan misi dari ABN, yakni fastadhikul khairat yang ditetapkan di dalam Al-Quran, surat Al-Hujarat ayat 6. Dalam menyampaikan sesuatu itu harus cerdas, bijak dan cekricek. menjadi landasan utama sebuah media seharusnya,” paparnya.

Founder IndonesIa Halal Watch (IHW) ini menambahkan, saat ini perkembangan media massa semakin bahaya. Apalagi dengan menghadapi era digital. Karena saat ini berita atau informasi arusnya sangat deras. Dalam jumlah miliaran berita muncul setiap hari atau bahkan hitungannya detik. Sehingga tidak aneh bila kemudian terjadi disruption atau perubahan yang sangat cepat.

“Saya kira, memang perlu ketangguhan yang harus dimiliki ABNNews, agar bisa bertahan disamping berdoa,” ucap Ali Akbar, yang juga Pemimpin Redaksi Koran Harian Terbit ini.

Pilar Penting

Sementara itu, Direktur Utama PT Three R yang menaungi ABNNews.id,
DR. H. Handini Wulan, SH, M.Ikom dalam sambutannya pada pembukaan Raker mengatakan, sejarah telah mengajarkan kita bahwa media massa adalah salah satu pilar penting dalam peradaban manusia.

Ia menyebutkan, Plato dalam The Republic berkata, “Hē psukhē tou anthrōpou phyetai en tē alētheia” (“Jiwa manusia tumbuh dalam kebenaran”). Media massa, sebagai penyampai kebenaran, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa jiwa-jiwa masyarakat kita terus tumbuh dalam cahaya tersebut.

Dalam khazanah Islam, perintah pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqra’, bacalah! Ayat ini bukan hanya panggilan untuk membaca, tetapi juga seruan untuk memahami, menyampaikan, dan memelihara kebenaran.

“Kita semua di sini adalah bagian dari misi besar itu. Kita bukan sekadar kru media, tetapi pejuang demokrasi. Media massa, sebagaimana yang sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi, adalah benteng terakhir bagi tegaknya keadilan, transparansi, dan akuntabilitas. Peran ini bukan hanya mulia, tetapi juga berat, karena di pundak kita terpikul harapan masyarakat untuk mendapatkan informasi yang jujur, seimbang, dan berintegritas,” pungkas Handini. (Yus)