BERITABUANA.CO, KUPANG – Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto hadiri Rakor Percepatan Penanganan Pasca Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur yang dipimpin oleh Menko PMK Pratikno.
Agenda rapat membahas pelayanan kepada masyarakat terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, pembangunan hunian sementara (huntaru) dan hunian tetap (huntap) dan pembangunan rumah masyarakat yang terdampak konflik sosial di Kecamatan Adonara Barat.
“Pembangunan huntap, bukan sekedar membangun rumah konstruksi tetapi juga membangun lingkungan fisik, layanan kesehatan, pendidikan dan sosial harus dipertimbangkan dengan baik,” kata Pratikno, Ruang Rapat Kantor Bupati Flores Timur, Senin (25/11/2024).
Menko Pratikno menyebutkan bahwa, berdasarkan Rapat Tingkat Menteri (RTM) sebelumnya, telah bersurat kepada Presiden, guna memohon arahan untuk pembangunan kembali rumah warga terdampak konflik sosial di Kecamatan Adonara Barat.
Kepala BNPB, Suharyanto menyatakan erupsi masih terus terjadi meskipun tidak sebesar yang pertama kalinya.
“Terkait pengungsian terpusat tidak ada penambahan, bahkan cenderung berkurang karena masyarakat yang diperkirakan telah menjadi pengungsi mandiri,” ujar dia.
Sedangkan bantuan logistik, papar Suharyanto, terus berdatangan dan dipastikan bahwa kebutuhan konsumsi pengungsi dapat terpenuhi.
“Terkait huntara tersedia lahan 9 Ha, yang direncanakan akan dibangun 420 unit, dimana setiap unit akan terdiri atas 5 Kepala Keluarga (KK), kami sudah hitung ada 2.200 KK yang akan dibangunkan huntara. Proses pembangunan akan dibantu oleh Satgas dari TNI dan ditargetkan selesai sebelum musim penghujan,” ujarnya.
Pj. Gubernur Andriko pada kesempatan ini melaporkan bahwa, tiga titik sudah disiapkan dan di survei, yang dibutuhkan adalah koordinatnya di dalam rekomendasi pelepasan.
“Terkait logistik cukup, dan diperlukan mapping agar tersalur dengan baik. Untuk kebutuhan beras, kami telah meminta 60 ton beras dari Pemkab lewat cadangan beras pemerintah, kemudian Pemprov juga masih memiliki 80 cadangan beras yang siap disitribusikan jika sewaktu-waktu diminta untuk disalurkan ke masyarakat,” jelas Andriko Susanto.
Disampaikannya bahwa, Pemerintah Provinsi sedang menyiapkan rekomendasi pelepasan hutan lindung, dimana data-data sedang menunggu dari Pemkab untuk segera kita proses.
Usai Rakor tersebut, turut dilaksanakan penyerahan secara simbolis bantuan bagi Korban Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan rincian : (*/iir)