Sambut Polsitif Ide Pembentukan President Club, Fahri Hamzah: Ikhtiar Prabowo Satukan Elite Indonesia

by
Fahri
Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ide pembentukan President Club yang digelontorkan presiden terpilihi Prabowo Subianto, disambut positif Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. Menurut dia, ide tersebut bagian dari ikhtiar untuk menyatukan elite, khususnya para presiden terdahulu supaya bersatu membangun bangsa.

“Kita dukung, kita sambut positif ide Pak Prabowo untuk membentuk President Club atau dulu pernah Pak Prabowo katakan kantor untuk para presiden,” ungkap Fahri saat sesi wawancara di podcast Tribun Network, dikutip Rabu (8/5/2024).

Jadi, lanjut Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu, President Club adalah salah satu diantara ikhtiar (Prabowo) untuk menyatukan elit Indonesia. Sehingga safari yang dilakukan Menteri Pertahankan (Menhan) RI itu ke kelompok-kelompok, ke partai dan sebagainya itu dalam rangka ikhtiar.

“Mungkin juga, pembentukannya didasari kondisi politik terkini para elite. Di mana, ada akar dari kecemasan tentang konflik elite yang berakar dari sistem politik yang harus diperbaiki karena terlalu liberal,” sebut Fahri.

Kemudian, masih menurut Fahri, konflik dan persaingan itu terlalu melebar mengikuti atau meliputi juga aspek-aspek yang non-rasional, soal pribadi, ketersinggungan, tidak tahu berterima kasih, pengkhianatan dan sebagainya. Sebenarnya ini adalah medium-medium konflik yang tak perlu ada dalam politik Indonesia, apabila mau dan berani mendesain satu sistem politik yang hanya memfasilitasi pertengkaran gagasan saja, tidak harus melebar kemana-mana.

“Nah, saya kira dengan ide presidential club yang dikatakan itu, ya dalam rangka diujungnya, dihilirnya, kita pegang ini dulu,” jelas Fahri seraya menyerukan kepada para presiden terdahulu agar tidak selayaknya ikut dalam kompetisi pertengkaran yang sangat hangat politik praktis.

“Mari menjadi negarawan bersatu untuk bergabung, menyatukan bangsa seperti yang dilakukan oleh negara-negara demokrasi lain di seluruh dunia mereka selalu punya tempat yang khusus bagi para mantan presiden itu agar mereka menjadi negarawan yang menyatukan bangsanya,” tutup Fahri Hamzah. (Ery)