Ditanya Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP dari Megawati, Ini Jawaban Tak Terduga dari Jokowi

by
Megawati, Jokowi dan Ganjar meninjau Pemeran Pangan di Arena Rakernas IV PDI P. (Foto: Humas DPP PDI P)

BERITABUANA.CO , JAKARTA- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan terkait isu yang menyebut bahwa dirinya akan merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Ketum PDIP) yang kini masih dijabat oleh Megawati Soekarnoputri.

“Bukannya Partai Golkar? Katanya mau ngerebut (kursi Ketum) Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua mau direbut semuanya? Jangan. Jangan seperti itu,” kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Saat ditanya bahwa hal tersebut tidak benar, Jokowi kembali menyanggahnya. “Jangan seperti itu, ” jawabannya.

Diketahui, Isu Jokowi ingin merebut kursi Ketum PDIP dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Hal itu disampaikan Hasto dalam acara Bedah Buku ‘NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971’ karya Ken Ward (1972) yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Pengambilalihan ketum tersebut, lanjut Hasto karena Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai dua parpol Golkar dan PDIP. “Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri powerful,” kata Hasto

Hasto menuturkan, ada menteri power full dan menteri superpower full. Namun, yang mendapat tugas untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDIP ialah menteri power full.

“Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan,” tutupnya. (FDL)