Tekan Kekerasan di Ponpes, Gus Yahya: PBNU Terapkan Strategi Komprehensif dan Bentuk Timsus

by
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. (LTN PBNU)

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf mengatakan bahwa PBNU akan menerapkan strategi komprehensif untuk menekan kekerasan yang terjadi di lingkungan pondok pesantren. Menurutnya, langkah ini merupakan wujud komitmen PBNU dalam memberantas kekerasan yang terjadi di lingkungan pondok pesantren.

Gus Yahya begitu biasa disapa menuturkan dalam kasus ini PBNU juga melakukan pendekatan-pendekatan sistemik yang ditargetkan dapat menyentuh pondok-pondok pesantren di seluruh Indonesia.

“Saya sudah minta kepada PBNU dan sudah membentuk tim khusus untuk masalah ini dengan pendekatan sistemik dan strategi yang komprehensif, saya kira itu ujung tombaknya adalah RMI,” ujar Gus Yahya, di Jakarta, Sabtu (2/3/2024).

Gus Yahya menjelaskan, Tim khusus (Timsus) yang dimaksud hampir serupa dengan satuan tugas pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (Satgas PPKS) yang dibentuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek). Tim ini nantinya sebagai garda depan pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan.

“Jadi kita tinggal sosialisasikan seperti di Kemendikbud dan itu rencananya kita sosialisasikan dan terapkan di tiap-tiap pondok, untuk meningkatkan kesadaran di lingkungan pesantren,” jelasnya.

Ia menilai tim khusus pencegahan kekerasan di pondok pesantren mempunyai peran penting di pondok pesantren. Hal itu mengingat sistem dan aturan pondok banyak bertumpu pada tradisi yang berkembang secara alami.

Sehingga, lanjutnya, nyaris tak ada pesantren yang dijalankan dengan satu skema tertentu sejak awal.

“Soal kasus perundungan di pesantren potensinya memang laten karena di dalam lingkungan pesantren berkumpul anak-anak remaja sehingga selalu ada potensi kerawanan dengan masalah perundungan,” tutup kakak kandung Menteri Agama H. Yaqut Cholil Qoumas ini.

Seperti diketahui, seorang santri bernama Bintang Balqis Maulana (14 tahun) meninggal dunia diduga akibat penganiayaan di Pondok Pesantren Tartilul Quran (PPTQ) Al Hanifiyyah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dugaan penganiayaan tersebut dilakukan oleh seniornya di Ponpes.

(Fadl)