Rais Aam PBNU: Islam Agama Pengetahuan yang Dibarengi Kebenaran

by
Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar di Acara Puncak Harlah Ke-101 NU Tahun 2024 di UNU Yogyakarta. FOTO: Istimewa

BERITABUANA.CO, YOGYAKARTA- Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Uama (PBNU), KH. Miftachul Akhyar menegaskan bahwa Islam merupakan agama pengetahuan yang senantiasa dibarengi dengan kebenaran. KH. Miftachul menuturkan hal ini didasarkan Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1.

“Islam adalah agama ilmu pengetahuan selalu didampingi kebenaran,” kata KH. Miftachul Akhyar saat memberikan taujihat pada Acara Puncak Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama di kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Rabu (31/1/2024) sebagaimana dikutip dari laman NUOnline.

Kiai Miftach menyampaikan bahwa awal pelantikan Rasulullah SAW ada penyematan ada gelar umat iqra. Iqra, jelasnya, memang perintah membaca, tapi bukan sekadar membaca tulisan.

“Tapi jauh lebih dari pada itu. Kemampuan baca fisik non-fisik, alam, keadaan, situasi, tanda-tanda langit, ayat-ayat kauniyah. Itulah perintah yang ada dalam perintah iqra,” katanya.

Artinya, lanjut Kiai Miftach, umat Nabi Muhammad SAW harus punya kemampuan tanpa batas. Ada pengetahuan di manapun itu harus diambil. Namun, ia menegaskan agar jangan lupa bahwa dalam ayat tersebut, iqra selalu bergandengan dengan bismi rabbik (dengan menyebut asma Tuhanmu). sebagai pengendali dan pengontrol.

“Kepandaian tanpa ada kontrol bismi rabbik mungkin ini yang dianggap diramalkan Ki Ronggowarsito, akeh wong pinter tapi keblinger (banyak orang pinter tapi keliru),” katanya.

Kiai Miftach menegaskan bahwa bismi rabbik ini merupakan kebenaran. Karenanya, seharusnya di mana ada kepintaran, di situ ada kebenaran. “Ini yang dicita-citakan oleh UNU Yogyakarta,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur itu.

Kehadiran UNU Yogyakarta ini membuat Kiai Miftach meyakini bahwa NU dilahirkan dan memasuki abad kedua ini adalah abad untuk lepas landas untuk meraih yang terbaik diwujudkan. Sebab, seharusnya UNU Yogyakarta ini baru dibutuhkan 50 tahun lagi, tetapi hari ini sudah hadir dalam waktu singkat.

“Ini ilham lailatul qadar. Nilai lailatul qadar ini khairun min alfi syahr, lebih baik dari 1000 bulan. Dihitung 83 tahun lebih 4 bulan, itu diwariskan dari segi nilai keutamaannya,” tutupnya. (Fadloli)

No More Posts Available.

No more pages to load.