Pileg 2024, Partai Baru Tersandung Syarat 4 Persen

by
Peluang, Ujang Komarudin
Pakar Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Dr. Ujang Komarudin. (Foto: Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemilu legislatif (pileg) sudah selesai dilaksanakan pada hari Rabu(14/2/2024) lalu. Bisa dipastikan, partai politik (parpol) baru peserta pemilu kemarin tak ada yang lolos ke Senayan. Parpol ini tidak memenuhi syarat ambang batas parlemen (parlemen threshold) 4 persen seperti amanat UU Pemilu.

“Hal ini sesuai dengan pengalaman 2019 lalu, tidak ada partai non parlemen maupun partai baru yang lolos ke Senayan,” kata pengamat politik Ujang Komarudin menjawab www.beritabuana.co di Jakarta, Selasa (28/2/2024).

Hal serupa, sambung Ujang, juga terjadi pada pemilu 2024 ini, partai baru, termasuk partai non parlemen yang tidak lolos juga ke Senayan.

Partai Perindo, Partai Hanura, Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan parpol peserta pemilu 2019 dan 2024 tetapi tidak berhasil menempatkan anggotanya ke DPR RI karena perolehan suara partai ini tidak sampai 4 persen.

Sedang partai yang baru adalah Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) diketahui belum berhasil menjadi partai politik yang memiliki perwakilan di DPR karena perolehan suara partai ini juga tidak sampai 4 persen sebagai syarat ambang batas parlemen atau parlemen threshold.

Menurut Ujang Komarudin, syarat ambang batas parlemen atau parlemen threshold yang 4 persen mengkonfirmasi persyaratan yang terlalu berat. Syarat tersebut disebut Ujang sulit bagi partai baru maupun partai non parlemen untuk bisa menghadirkan anggota atau kadernya duduk di parlemen atau DPR RI.

“Jadi, syarat 4 persen itu sangat berat dan menggugurkan partai baru maupun bagi partai non parlemen, buktinya mereka tidak nembus dan tidak lolos, sulit ke Senayan,” kata dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini.

Masih terkait hasil pileg 2024, Ujang mengatakan, tidak mudah untuk mendirikan parpol baru agar eksis apalagi bisa meloloskan atau menunjukan kadernya di parlemen.

“Ini butuh perjuangan yang luar biasa,” ujarnya.

Dia juga menyatakan, di parpol baru tersebut diisi juga oleh tokoh-tokoh, maupun di partai non parlemen juga tokoh semuanya.

“Tetapi, buktinya mereka belum beruntung , buktinya mereka tidak lolos, artinya perjuangan panjang partai-partai baru itu untuk bisa lolos ke Senayan,” kata Ujang. (Asim)