Makna Isra Mikraj: Dimaknai Sebagai Membangun Negara Pondasinya Agama

by
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Cholil Nafis Ph.D. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan, momentum Isra Mikraj juga harus dimaknai bahwa membangun peradaban negara pondasinya keagamaan.

Karenanya, lanjut Cholil Nafis, sudah sangat tepat dengan negara kita Pancasila. Yakni, Ad ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’

Menurut Cholil Nafis, dalam peringatan Isra Mikraj ini, umat Islam diajak untuk banyak berserah diri kepada Allah SWT. Sementara, dalam konteks kepemimpinan nasional, segala sesuatunya dibatasi oleh periode seperti dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

“Nabi Muhammad SAW ketika memimpin di Madinah itu dua periode hanya 10 tahun selesai. Kemudian Nabi Muhammad diangkat menjadi  Rasul dan di Makkah 13 tahun,” katanya.

Sedangkan dalam konteks koneksitas hubungan manusia dan penciptanya, dalam peristiwa Isra Mikraj itu, Nabi Muhammad membawa perintah salat bagi umat Islam. Untuk itu, sebagai umat Islam di Indonesia yang mayoritas jangan sampai lepas dari pantauan keagamaan.

“Termasuk dalam memilih di Pemilu 2024 ini. Jangan sampai kita main-main dalam pemilu ini karena Allah maha tahu dan ada pertanggungjawaban keagamaan,” ujarnya. (rri/Kds)