Peneliti LSI Denny JA: Hindari Konflik, Mayoritas Publik Ingin Pilpres 2024 Satu Putaran

by
Pilpres 2024. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang menyebut pasangan calon (paslon) presiden dan Wakil Presiden atau wapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi memenangi kontestasi Pilpres 2024 satu putaran, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Termasuk semua temuan survei di lapangan.

Demikian ditegaskan peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby saat menjadi narasumber diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Pilpres Satu Putaran, Pilihan Mayoritas Pemilih’, Rabu (31/1/2024) sore.

Lanjut Adjie, mau satu putaran atau dua putaran, akan ditentukan oleh pemilik suara tanggal 14 Februari nanti. Tapi memang ada potensi, kandidat atau calon presiden (capres) yang memperoleh hasil dukungan diatas 50 persen.

“Nah, dengan dukungan mencapai 50,7 persen itu, maka Pilpres berpotensi berlangsung satu putaran yang dinginkan oleh 84 persen pemilih, dan dimenangkan pasangan Prabowo-Gibran,” sebut dia lagi.

Bahkan Adjie mengatakan, ada tren kenaikan siginifikan dari elektablitas nasional dari tiga survei yang dilakukan LSI Denny JA, terutama dalam survei terakhir di Desember 2023 hingga akhir Januari 2024.

“Ada tren kenaikan sebesar 7 persen dalam rentang satu bulan, dan apabila dalam kurun waktu 15 hari menuju tanggal 14 Pebruari, konsisten kenaikan antara 5-7 persen, maka memang pasangan 02 berpotensi menang satu putaran,” katanya.

LSI Denny JA, lanjut, sedang melakukan survei terakhir untuk periode terakhir, 15 hari menjelang penclobosan, untuk memastikan Pilpres akan berlangsung satu putaran. Kalau trennya masih terjaga, potensi satu putaran sangat besar.

“Apalagi, ada keinginan mayoritas publik agar Pilpres 2024 berlangsung satu putaran, supaya pemerintah fokus mengurusi kebutuhan masyarakat, dan menghindari terjadinya konflik. Tapi, kita tunggu tanggal 7 atau 8 Pebruari, nanti kita rilis hasil survei,” katanya.

Sementara, terkait elektablitas pasangan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, karena tingkat kepuasan terhadap Jokowi 80 persen, semakin lama elektabilitasnya semakin merosot hingga 19,7 persen.

“Pemilih 03 banyak yang berpindah ke 02, karena ada dalam satu isu atau ekosistem, apalagi Gibran diasosiakan dengan Jokowi,” katanya.

Sedangkan pasangan 01, Anies Baswedan-Muhamin Iskandar, memang ada kenaikan dengan elektabilitas 22,0 persen karena membawa isu perubahan. Namun, kenaikan elektabilitasnya itu, tidak signifikan

“Kecil suaranya, karena pemilih yang mengangkat isu perubahan lebih kecil dibanding pemilih yang menangkat isu keberlanjutan, karena memang tingkat kepuasan terhadap Jokowi tinggi. Jadi sejauh tidak terjadi hal-hal yang luar biasa, maka memang 01 sangat sulit untuk menang,” tegasnya.

Migrasi Besar-besaran

Hal senada disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran Hasan Nasbi. Ia mengatakan, mayoritas publik ingin Pilpres 2024 satu putaran, berdasarkan survei internal, datanya jauh diatas 50,7 persen seperti yang ditemukan LSI Denny JA.

“Dari dulu saya sudah berteori, akan ada migrasi besar-besatan pemilik suara Pak Jokowi dari 03 ke 02. Tadinya saya berpikir akan berhenti pada 7 Januari, pasca debat justru ada gempa susulan,” kata Hasan Nasbi.

Pemilik suara Jokowi ini, kata Hasan, rupanya lama-lama tidak tahan dengan paslon 03, karena lama-lama ikut-ikutan menjadi ‘kaum pemuja negara api; menjadi pemarah seperti paslon 01.

“Paslon 03 sekarang isinya jadi marah-marah seperti 01, ‘pemuja negara api’. Padahal secara natural masyarakat kita itu, bukan pemarah, bukan membeci orang setiap hari, memaki-maki Pak Jokowi di mana-mana. Lama-lama mereka nggak tahan,” ujarnya.

Migrasi besar-besaran pemilih 03 ke 02 ini, kata Hasan, menyebabkan potensi menang satu putaran makin terbuka lebar, karena sikap pendukung paslon 03 tidak mencerminkan peradaban orang timur.

“Pak Jokowi sampai disebut binatang dalam kampanye terbuka, oleh orang yang mengaku budayawan. Ini menambah daftar migrasi dan gempa susulan terus,” katanya.

Pendiri Lembaga Survei Cyrus Network ini mengatakan, pemilih 03 yang melakukan migrasi besar-besar ke 02 adalah pemilih PDIP, namun pilihan partainya tetap sama. Tetapi hasil suara 03 di Pilpres 2024, diprediksi akan kalah jauh dari suara PDIP yang dihasilkan di Pemilu 2024.

“Ini memang temuan paling unik dari survei, pilihan capresnya ke 02, ke Prabowo, tetapi pilihan partainya yang beda, tetap ke PDIP. Artinya, suara Ganjar kalah jauh dari PDIP, suara PDIP akan jauh lebih besar dari suara Ganjar,” pungkasnya. (Ery)