Berikan Orientasi 10.300 Peserta PPPK, Menag Pesan untuk Berterimakasih Kepada Orang Tua

by
Menag H. Yaqut Cholil Qoumas. FOTO: ISTIMEWA

BERITABUANA.CO, BANDUNG- Menteri Agama (Menag) H. Yaqut Cholil Qoumas membuka kegiatan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kemenag Tahun 2024. Menag meminta seluruh peserta untuk bersyukur atas anugerah Tuhan, serta berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan orangtua.

“Untuk kali ini saya minta berterima kasih lah dengan sungguh-sungguh baik di hati, perkataan, dan perbuatan, kepada Tuhan, orangtua, dan Presiden Joko Widodo,” ujar Menag Yaqut, Kamis (25/1/24) sebagaimana keterangan yang dikutip dari laman Kemenag. go. id.

Menag pun mengatakan, rasa syukur kepada Tuhan harus dipanjatkan atas takdir-Nya, sehingga 10.300 peserta PPPK resmi mengikuti pelatihan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Kedua, sampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo. Tanpa kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo, maka tidak akan pernah saudara-saudara sekalian ini menjadi ASN PPPK,” ucap Menag pada acara yang diselenggarakan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

“Ketiga, kepada orang tua, karena saudara-saudara sekalian ini bisa mendapatkan SK (Surat Keputusan) PPPK berkat doa dan didikan orang tua. Datangi orang tua setelah mendapat SK. Jangan hanya video call, kalau sudah wafat ziarahi makamnya,” sambung Menag.

Lebih lanjut, Menag berpesan kepada seluruh peserta PPPK untuk meminta wasilah dari orang tua agar amanah yang diberikan oleh negara ini sebagai ASN dapat dijalankan dengan baik.

Sebanyak 10.300 Peserta

Sementara itu, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Amin Suyitno mengatakan sejumlah 10.300 peserta PPPK tersebut mayoritasnya adalah guru yang jumlahnya 4.281 orang, dan dosen sejumlah 1.537. Sementara sisanya adalah fungsional lainnya yang tersebar mulai dari unit eselon 1 pusat, kantor wilayah provinsi, kantor kabupaten/kota, dan juga beberapa lembaga pendidikan.

Suyitno juga menjelaskan, metode orientasi PPPK tahun 2024 menggunakan pendekatan blended (daring dan luring).

“Mereka sebelumnya sudah mengikuti paket MOOC (Massif Open Online Course). Sisanya, karena harus ada penguatan karakter, penguatan disiplin, dilakukan dengan offline yang nanti akan langsung dikawal oleh Widyaiswara yang bersebaran di semua BDK (Balai Diklat Keagamaan) di Indonesia,” terang Suyitno.

Turut hadir, Sekretaris Jenderal Kemenag Nizar Ali, Dirjen Pendidikan Islam Ali Ramdhani, Dirjen Bimas Kristen Jeane Marie Tulung, Dirjen Bimas Katolik Suparman, Dirjen Bimas Hindu I Nengah Duija, Dirjen Bimas Buddha Supriyadi, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Rosihon Anwar, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ajam Mustajam, serta Stafsus, Staf Ahli dan Tenaga Ahli Menag. (Fadloli)