Mencermati Gerakan Ara, Dari Ganjar ke Prabowo

by
Maruarar Sirait. (Istimewa)

SEPERTI yang sudah bisa diduga, politisi Maruarar Sirait atau Ara resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai capres pada pilpres 2024 ini. Berselang 5 hari setelah Ara “pamitan” dari partai asalnya, PDIP, ia menemani Prabowo berkunjung ke Persekutuan Gereja – Gereja di Indonesia (PGI) di Salemba, Jakarta, Jumat (19/12024). Disana Prabowo berdialog dengan tokoh dan pendeta PGI.

Seusai pertemuan, Ara menyatakan mendukung Prabowo dan Gibran sebagai capres dan cawapres, karena yakin keduanya bisa melanjutkan hal yang baik yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ia pun akan menggalang kekuatan dari masyarakat demi kemenangan paslon nomor urut 2 itu. Menemani Prabowo ke PGI bisa dibaca sebagai bentuk dukungan ke Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.

Nama Ara saat ini memang sedang populer setelah ia berpamitan dari PDIP. Kartu Tanda Anggota (KTA) nya ikut dikembalikan ke Utut Adianto dan Rudianto Tjen, Wakil Sekjen dan Wakil Bendahara DPP PDIP saat bertemu di kantor DPP PDI, Senin (15/1/2024) malam.

Salah satu alasannya meninggalkan PDIP dia sebut karena mengikuti langkah politik Presiden Jokowi. Menurut Ara, dirinya percaya bahwa Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia. Ara memuji kepemimpinan Jokowi yang tegas dan tak takut kepada asing.

Dalam sepuluh tahun ini, Ara memang terlihat lebih dekat dengan Jokowi. Mereka beberapa kali bertemu di kantor presiden. Sementara dengan PDIP bisa dikatakan hampir tidak ada. Mungkin saja hanya berkomunikasi dengan segelintir elit PDIP saja, tetapi tidak dengan Megawati Soekarnoputri.

Sudah tak rahasia lagi jika dalam pilpres 2024 ini Jokowi memberi dukungan politiknya kepada Paslon nomor urut 2, Prabowo – Gibran. Jokowi merestui putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka maju di pilpres sebagai cawapres. Hal ini juga yang menjadi faktor pemutus relasinya dengan Megawati Soekarnoputri dan PDIP.

Seperti diketahui, PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres – cawapres di pilpres 2024, bersama PPP, Hanura dan Perindo. Tetapi sebagai kader PDIP, Ara berbalik arah memberi dukungannya, dari semula kepada Ganjar Pranowo, kini ke Prabowo Subianto. Hal ini menjadi pertanyaan, khususnya di internal kandang banteng.

Pertanyaan ini memang menarik, karena jika mundur ke belakang , Ara sudah lebih awal berkampanye untuk kemenangan Ganjar. Dia salah satu inisator Network for Ganjar President (NFGP) yang dibentuk di awal bulan Juli 2023 di Kota Bandung.

Penelusuran www.beritabuana.co, Ara dan NFGP nya sudah turun berkampanye di sekitar bulan Oktober – November 2023 di sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan di Kabupaten Subang, Kota Bandung, Kota Bogor, Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten dan Kota Bekasi, Tasikmalaya, termasuk di Tangerang selalu dihadiri ribuan massa. Bahkan, ribuan kaos bergambar Ganjar Pranowo dan tulisan Politik Itu Suci dipesan ke pabrik untuk dibagikan ke masyarakat.

Suatu ketika dari kediamannya, Ara melakukan video call dengan Ganjar Pranowo. Saat itu beberapa anak muda sahabatnya Ara, sempat berbicara lewat sambungan telepon WA.

Ara pernah memuji Ganjar Pranowo yang lahir dari rahim rakyat biasa. Ganjar disebut bukan anak presiden, bukan anak jenderal, bukan anak konglomerat, tetapi anak rakyat biasa, sama seperti Jokowi.

Kata dia, “kalau sekarang kita punya Jokowi, tahun depan kita punya Ganjar Pranowo anak rakyat yang menjadi Presiden.”

Ara juga menyatakan, Ganjar tau penderitaan rakyat, tau susahnya cari makan, tau susahnya bersekolah. Lebih menarik lagi, Ara pernah mengatakan, bahwa Ganjar sosok pemimpin yang tegas dan bukan boneka. (Asim)