Kubu Ganjar Protes, Natal BUMN Hanya Undang Satu Capres

by
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kubu pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD gerah atas perayaan Natal 2023 yang diselenggarakan Kementerian BUMN belum lama ini. Pasalnya, di acara itu hanya capres paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto yang diundang, sedang paslon nomor urut 1 dan nomor urut 3 tak diundang. Hal tersebut dinilai sebagai bentuk keberpihakan pihak panitia kepada salah satu paslon.

Seperti diketahui, perayaan Natal 2023 bersama Kementerian BUMN itu diadakan pada hari Senin(15/1/2024 bertempat di JCC , Senayan, Jakarta Pusat. Menteri Pertahanan sekaligus Capres Prabowo Subianto hadir diundang bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Agama (Menang) Yaqut Cholil.

Deputi Bidang Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud, Todung Mulya Lubis mengatakan, pihaknya melihat juga ada bentuk pelanggaran lain , konspirasi yang lain. Dalam acara perayaan Natal itu yang diundang hanya satu capres.

“Kita menyoroti kata sambutan Menteri BUMN Erick Thohir, yang kami anggap tendensius, tidak adil jika hanya menghadirkan salah satu paslon,” kata Todung kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar Mahfud di Jakarta, Rabu(17/1/2024).

Secara tendensius kata Todung, dalam pidato atau kata sambutan Menteri BUMN Erick Thohir, yang mengatakan bahwa paslon yang diundang itu Pak Prabowo Subianto sebagai keluarga besar Kementerian BUMN.

“Tapi dibalik itu kan publik akan melihat bahwa ini kan satu pernyataan, satu sinyal keberpihakan,” kata Todung.

Kalau mau fair, Todung melanjutkan, panitia harus mengundang semua paslon capres. Masalahnya, kita di masyarakat Indonesia masih menganut paham paternalistik, sehingga pernyataan yang disampaikan Erick Thohir bukan saja dianggap sebagai pidato, tetapi sebagai instruksi, sebagai order sebagai permintaan untuk memilih paslon tertentu.

Kemudian Todung menduga, pola-pola yang serupa akan terus terjadi hingga hari pemilihan presiden terjadi.

Todung mengeluh, berbagai upaya kecurangan yang semakin sering terjadi beberapa waktu ke belakang.

“Ini yang saya ingin kemukakan, bahwa pola ini akan terus terjadi dan kita ini tinggal 27 hari lagi menjelang pilpres. Dan kita ini melihat bahwa pilpres ini semakin digerogoti oleh kecurangan – kecurangan yang terjadi di banyak tempat, “katanya. (Asim)